Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus ASF

Banyak Babi Hutan Mati Mendadak di Palopo, Diduga Terinfeksi African Swine Fever atau ASF, Apa Itu?

ASF merupakan penyakit pada babi yang disebabkan oleh virus ASF dari famili asfarviridae. 

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
dok warga
Babi hutan mati ditemukan di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Babi tersebut diduga terpapar virus ASF. 

TRIBUNPALOPO.COM, WARA BARAT - Puluhan ekor babi hutan ditemukan mati di wilayah Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Babi mati diduga kuat terjangkit virus African Swine Fever (ASF).

Rata-rata babi yang mati ditemukan warga di sekitar bantaran sungai.

Terakhir warga menemukan dua ekor babi hutan mati Selasa (29/8/2023).

"Terakhir kami menemukan dua ekor babi hutan yang mati. Babi yang mati sudah kami kubur," kata warga Battang Barat, Baso, Rabu (30/8/2023).

Terpisah, Burhanuddin dokter hewan Dinas Peternakan Palopo membenarkan adanya kasus babi mati.

Dia menduga, babi hutan yang ditemukan warga terpapar virus ASF.

"Virus ASF ini hanya terkena pada binatang dan tidak berbahaya pada manusia," terangnya.

Adapun ternak seperti sapi dan kerbau di wilayah tersebut aman. 

"Karena sudah dilakukan vaksin beberapa waktu lalu," ujarnya.

ASF merupakan penyakit pada babi yang disebabkan oleh virus ASF dari famili asfarviridae. 

Baca juga: Tak Ada Kasus Tambahan, Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa Sebut Virus ASF Tak Menular ke Manusia

Penyakit ini menimbulkan berbagai pendarahan organ internal pada babi domestik maupun babi hutan. 

ASF sangat menular dengan angka kematian yang sangat tinggi. 

Belum ada vaksin atau pengobatan efektif untuk penyakit ini. 

Baca juga: Vaksin ASF Belum Ditemukan, Disnakeswan Sulsel Terapkan Bio Security

Babi yang sembuh dari infeksi akan bertindak sebagai carrier (agen pembawa virus) dalam darah dan jaringan tubuhnya. 

ASF sangat tahan terhadap perubahan lingkungan, stabil pada pH 4-13 dan dapat bertahan hidup dalam darah (18 bulan), daging dingin (15 minggu) dan daging beku (selama beberapa tahun) serta dapat bertahan hingga 1 bulan dalam kandang babi

ASF dapat menyerang babi dari semua ras dan semua umur, walau babi domestik (peliharaan) menjadi jenis yang paling peka terhadap penyakit ASF.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved