Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus ASF

Vaksin ASF Belum Ditemukan, Disnakeswan Sulsel Terapkan Bio Security

Disnakeswan Sulsel pun menerapkan bio security untuk menekan sebaran ASF

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulsel Nurlina Saking saat live Bincang Kota di kanal YouTube Tribun Timur, Senin (8/8/2022).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - African Swine Fever (ASF) menyerang ternak babi di Sulsel.

Terkini ada 48 ribu ternak babi di Sulsel mati akibat ASF.

Kabupaten Gowa, Luwu Timur dan Luwu Utara menjadi daerah terbanyak terjangkit ASF.

Meski sudah masuk di Indonesia sejak 2019, vaksin ASF masih belum ditemukan.

Hal ini diakui Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulsel Nurlina Saking.

"Virus ASF ini juga belum ditemukan vaksinnya," ujar Nurlina Saking kepada Tribun-Timur.com, Kamis (18/5/2023)

"Pengobatan juga tidak maksimal karena penyebaran sangat cepat," sambungnya.

Virus ASF diketahui tidak menular ke manusia dan hewan lainnya.

Disnakeswan Sulsel pun menerapkan bio security untuk menekan sebaran ASF

"Karena vaksin belum ada, maka perlu ditingkatkan bio security," lanjutnya

Bio Security dijelaskan sebagai upaya untuk menekan persebaran ternak babi.

Sehingga ternak babi  terkonfirmasi positif tidak berpindah ke wilayah yang masih hijau.

"Artinya  bagaimana mencegah penyakit tidak masuk dalam suatu wilayah," kata Kadisnakeswan Sulsel

"Bila penyakit masuk ke suatu wilayah diupayakan bagaimana tidak berkembang," sambungnya.

Prinsip ketiga yakni tidak mengeluarkan ternak yang terkonfirmasi dari wilayah tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved