Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teroris di BUMN

Isi Rumah DE Terduga Teroris Jaringan ISIS yang Berencana Serang Mako Brimob, Penuh Barang Berbahaya

DE dilaporkan sebagai individu yang secara aktif mendukung ISIS dan kerap menyebarkan propaganda melalui media sosial.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar (kanan) menggelar konferensi pers terkait penangkapan Karyawan BUMN berinisial DE yang ditangkap terkait tindak terorisme, Selasa (15/8/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Terduga teroris inisial DE ditangkap di Kota Bekasi.

Operasi oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berujung pada penangkapan DE di Jalan Raya Bulak Sentul, wilayah RT. 07/ RW. 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, pada hari Senin (14/8/2023).

Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap DE, yang menjadi sasaran dalam tindak pidana terorisme yang berkaitan dengan kelompok media sosial (medsos).

DE dilaporkan sebagai individu yang secara aktif mendukung ISIS dan kerap menyebarkan propaganda melalui media sosial.

Baca juga: Sasaran Utama DE Teroris di BUMN, Strategi dan Peralatan Sudah Siap untuk Serang Dua Lokasi

Baca juga: Sosok Teroris di BUMN Anak Buah Erick Thohir, Gabung di ISIS Sejak Usia 16 Tahun, Rencana Terbongkar

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, memberikan konfirmasi terkait penangkapan ini.

"Iya, memang ada upaya penegakan hukum terhadap seseorang yang menjadi target tindak pidana terorisme yang terkait dengan Kelompok Media Sosial di wilayah DKI Jakarta," ungkap Ramadhan dalam keterangan resminya pada hari Senin.

Ramadhan menuturkan, DE merupakan seorang karyawan BUMN.

Namun, ia tidak merinci secara pasti soal pekerjaan DE.

"(Pelaku) Karyawan BUMN," kata Ramadhan.

Belakangan diketahui, terduga teroris itu merupakan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Temuan di Rumah Terduga Teroris
 
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menyampaikan ada sekitar 18 senjata api berbagai jenis yang ditemukan di rumah terduga teroris di Bekasi.

Belasan jenis senjata api itu di antaranya ada air gun yang dimodifikasi senjata api dan pabrikan.

"Masih dihitung, 18 itu campuran ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," ujarnya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, dilansir Kompas.com.

Rumah terduga teroris berinisial DE di Perumahan Pesona Anggrek Harapan
Rumah terduga teroris berinisial DE di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023). (TribunJakarta.com/Yusf Bachtiar)

Selain itu, peluru dengan jumlah banyak dan bendera ISIS ditemukan di rumah terduga teroris itu.

"Bendera, kalau tadi saya lihat bendera ISIS," jelas Karyoto.

Senjata yang Sangat Mematikan

Karyoto menjelaskan, satu buah peluru senjata tajam saja sudah bisa melukai orang.

"Kalau di sana ada senpi kita bisa bayangkan, banyak sekali peluru tajamnya, satu orang bisa melukai satu orang," tegas Karyoto, Senin, masih dari Kompas.com.

Ia melanjutkan, jika peluru-peluru itu mengenai bagian organ vital, sangat membahayakan keselamatan.

"Kalau bisa mengenai pas di daerah tertentu, sangat bisa mematikan," tambah Karyoto.

Pendukung ISIS

Ahmad Ramadhan mengatakan, DE sering memberikan motivasi untuk berjihad.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ungkapnya, Senin.

DE juga mengunggah postingan di Facebook yang berisikan pembaruan baiat dalam bentuk poster digital.

"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," paparnya.

Ramadhan menyebut peran DE juga sebagai seorang penggalang dana.

Namun, belum diketahui dana tersebut diberikan untuk siapa.

"Merupakan admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," terangnya.

Sebagai informasi, DE merupakan karyawan BUMN yang terlibat jaringan teroris dan mengaku berbaiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi pada 2014 silam.

Setelah berbaiat terhadap ISIS, DE mulai mempersiapkan diri untuk melakukan aksi teror di Indonesia.

Niatan DE untuk melakukan aksi teror muncul setelah peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, yang digerakkan ratusan tersangka terorisme pada 8 Mei 2018.

"Saya menjadi terinspirasi dan memiliki ghiroh yang tinggi untuk melakukan amaliyah, sehingga saya mencari informasi jual beli senjata api," kata DE yang ditirukan Juru bicara Densus 88 Anteror Polri, Kombes Aswin Siregar, Senin.

Setelah mendapatkan senjata api, DE mulai melakukan latihan untuk melaksanakan aksi teror.

Setiap dua bulan sekali, DE melakukan latihan menembak selama enam jam di Gunung Geulis, Bogor.

DE biasanya menggunakan pistol merek Baikal Makarov buatan Rusia dengan ukuran peluru 9 milimeter saat berlatih di Gunung Geulis. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved