Opini
Wasit Legendaris Ahmad Karim: Ris, Saya Orang Makassar Gak Takut dengan Kau
Ia wasit legendaris berlisensi FIFA pertama asal Sulawesi Selatan (Sulsel) saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Minggu malam (30/7/2023).
Sederet keputusan kontoversi itu murni jadi kesalahan fatal dari wasit. Padahal, masalahnya acap kali hanya berkutat pada hal elementer seperti offside, handball, pelanggaran tak diganjar sanksi setimpal dan lainnya.
Karim bercerita pengalamannya saat memimpin pertandingan putaran final kompetisi PSSI era Perserikatan di Stadion Utama Senayan ( sekarang Gelora Bung Karno atau GBK ).
Saat itu laga panas sarat gengsi antara Persija melawan Persebaya.
Di tengah duel klasik tersebut, terjadi insiden.
Karim memutuskan “play on”. Tapi Risdianto, pemain berlabel bintang Persija tidak puas dengan keputusan itu.
Dia protes dan bersuara keras.
“Hey wasit pakai kacamata,” teriaknya.
Mendengar umpatan Risdianto yang bernada ejekan itu, Karim hanya tersenyum.
Tak lama kemudian, babak pertama usai. Saat meninggalkan lapangan, Karim sengaja berjalan mendekati Risdianto.
Sambil memegang erat tangan yang bersangkutan.
“Ris…saya orang Makassar gak takut dengan kau,” tegas Karim balik menantang dan menambahkan tak peduli dengan label pemain bintang atau bukan.
“Tidak om…saya khilaf. Maaf bukan maksud saya begitu,” jawabnya.
Pada kesempatan lain, Karim ditunjuk PSSI memimpin kembali laga panas lainnya, antara Persebaya versus PSMS Medan.
Di GBK Senayan.
Terjadi insiden fisik dua pemain. Rusdi Bahalwan (Persebaya) dan Tumsila (PSMS Medan). Keduanya saling dorong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.