Opini
Wasit Legendaris Ahmad Karim: Ris, Saya Orang Makassar Gak Takut dengan Kau
Ia wasit legendaris berlisensi FIFA pertama asal Sulawesi Selatan (Sulsel) saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Minggu malam (30/7/2023).
Rusman Madjulekka
Wartawan senior
INTONASI suaranya berubah tinggi. Terdengar tegas. Batinnya bergejolak.
Saat ditanya potret wasit Indonesia yang banyak mendapat sorotan.
Hujatan, makian dan kontroversi masih mewarnai perjalanan dunia sang pengadil lapangan hijau kita sampai sekarang.
Bukannya mereda, malah semakin nyaring terdengar, termasuk isu mafia wasit.
“Kuncinya kualitas kepribadian. Dibutuhkan wasit yang bernyali,” ujar Ahmad Karim.
Ia wasit legendaris berlisensi FIFA pertama asal Sulawesi Selatan (Sulsel) saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Minggu malam (30/7/2023).
Saat itu, dia berada di rumahnya, Bantaeng, abupaten berjarak 120 km arah selatan dari Kota Makassar, Sulsel.
Apakah wasit sekarang tidak bernyali?
Pria yang genap berusia 88 tahun pada 24 Juni 2023 ini tak mau membanding-bandingkan wasit jaman dirinya dulu dengan sekarang.
Ia berdalih, selain tak etis juga berbeda zaman yang menyertainya.
Meski di usianya yang tak muda lagi, ia masih aktif mengikuti perkembangan dunia perwasitan tanah air.
Karim atau Om Karim, begitu ia akrab disapa, menganggap nyali seorang wasit adalah bentuk ketegasan dan konsisten dengan keputusan yang sudah diambil dalam memimpin suatu pertandingan.
Dengan begitu, menurutnya, maka wibawa dan martabat sang pengadil di lapangan hijau bisa terjaga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.