Opini
Hai Pemerintah! 1 Juta Warga Luwu Raya Butuh RS Regional: Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi
Saat itu, Prof Nurdin Abdullah baru saja menjadi Gubernur Sulawesi Selatan dan mencanangkan salah satu program strategis membangun 6 rumah sakit
Asri Tadda
Kader Demokrat Luwu Raya
TRIBUN-TIMUR.COM - Saya menulis tentang rumah sakit regional pada penghujung tahun 2018. Saat itu, Prof Nurdin Abdullah baru saja menjadi Gubernur Sulawesi Selatan dan mencanangkan salah satu program strategis membangun 6 rumah sakit regional.
Memang, sejak program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berlaku pada 2014, jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit (RS) terus meningkat.
Sebagai patokan, pada tahun 2017 jumlah pemanfaatan layanan rawat inap di RS mencapai angka 8,72 juta, meningkat sekitar 200 persen dibandingkan tahun 2014.
Sementara pemanfaatan rawat jalan di RS juga naik dratis 300 persen dari hanya 21,3 juta di tahun 2014 menjadi 64,43 juta di tahun 2017.
Angka-angka di atas belum termasuk pemanfaatan layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas, klinik pratama atau dokter praktek perorangan.
Tingginya permintaan atas pelayanan kesehatan masih tidak sebanding dengan ketersediaan alat dan perlengkapan, ruang perawatan dan sumber daya tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
Akibatnya, pelayanan kesehatan jauh dari kata ideal. Padahal RS seyogyanya harus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang aman, efektif, berkualitas sesuai standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan.
Kini sudah 4 tahun berlalu, dan konteksnya masih sangat relevan. Antrian pasien masih selalu terjadi setiap hari di hampir semua rumah sakit, termasuk di wilayah Luwu Raya.
Pertanyaannya, apakah pasien tidak pernah berkurang, atau memang jumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, memang masih belum cukup?
Perlu Terobosan
Bagaimanapun, selalu diperlukan terobosan-terbosan baru dari pemerintah untuk memaksimalkan peran sebagai sebenar-benarnya "pelayan" bagi rakyat, termasuk di bidang kesehatan.
Mengapa? Karena kesehatan begitu fundamental bagi setiap manusia, dan bahkan setiap makhluk hidup. Meski bukan segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan, sulit untuk bisa hidup normal dan produktif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.