Opini
Tantangan Ekonomi Digital
Indonesia adalah negara dengan penduduk pengguna internet terbesar di dunia saat ini..
Oleh: Anas I Anwar Makkatutu
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia adalah negara dengan penduduk pengguna internet terbesar di dunia saat ini.
Jika dibandingkan dengan tahun 2018 telah terjadi lonjakan besar sebesar 54,25 persen per januari 2020 dengan jumlah pengguna internet tercatat sebanyak 202,6 juta jiwa.
Kondisi inilah yang akhirnya pemerintah Indonesia berkeinginan untuk terus mengembangkan ekonomi digital sehingga mampu memenangkan kompetisi pada sektor ekonomi ini terutama di kawasan ASEAN.
Ekonomi digital perlu dioptimalkan untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Salah satu caranya adalah terus menumbuhkembangkan inovasi yang dibarengi upaya menjaga kepercayaan publik.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pada pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) awal mei 2023, ”Pangsa pasar ekonomi digital Indonesia mencapai 40 persen dari pangsa pasar Asia Tenggara. Indonesia bisa terus berperan sebagai pemain utama di kawasan ASEAN”.
Walaupun Indonesia terjadi peningkatan jumlah pengangguran dan kemiskinan akibat Pandemi Covid-19 yang lalu, namun dapat kita syukuri bahwa dengan sendirinya telah berkembang transformasi digital pada sektor bisnis serta ekonomi.
Berbagai layanan yang berkaitan dengan digitalisasi ekonomi telah hadir ditengah-tengah kita, e-commerce dan juga layanan financial technology (fintech) semakin marak di kalangan masyarakat.
Di satu sisi, banyak dampak positifnya, sebagai contoh bagi Usaha usaha kecil dan menengah (UKM) banyak terbantu dalam pengembangannya, baik melalui pelayanan perdagangan jaringan maya maupun dalam transaksi elektronik.
Pengambilan keputusan ekonomi dan bertransaksi yang lebih efektif dan efisien merubah pola pikir masyarakat dengan adanya ekonomi digital ini. Demikian pula halnya dengan usaha mikro yang telah memulai menggunakan platform digital, dimana sejak tahun 2022 terjadi peningkatan sebesar 59 persen.
Sektor Pendidikan yang aksesnya semakin luas berkat inovasi pembelajaran online menjadikannya sector yang diperkirakan akan banyak diminati.
Demikian pula halnya dengan sector Kesehatan yang terus berkembang Bersama dengan perkembangan teknologi.
Sektor keuangan (fintech), dimana digital lending dan investasi online semaskin diminati. E-commerce, dimana jumlah pembeli online semakin melejit dan semakin diminati terutama bagi kalangan milenial.
Namun di sisi lainnya juga memiliki dampak negatif, yaitu antara lain: tenaga kerja akan terancam kehilangan pekerjaan karena digantikan dengan teknologi dan efisiensi jaringan, perdagangan online telah mengancam bidang perdagangan yang berbasis pertokoan dan mall, penipuan melalui transaksi jaringan internet, sampai kepada kegiatan promosi yang tidak beretika dan bermoral.
Nilai-nilai kebangsaan, moral dan etika budaya tidak boleh dirusak dengan kehadiran teknologi. Kita harus waspada dan mencermati serta mempersiapkan solusi yang efektif, efisien, serta berkesinambungan terhadap potensi gangguan dari penerapan ekonomi digital ini.
Kebijakan publik dan strategi yang tepat dalam implementasi harus dilakukan dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan peningkatan daya saing serta kemandirian ekonomi yang optimal untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Ekosistim digital yang nyaman dan inklusif menjadi hal yang menjadi syarat mutlak dan menjanjikan bagi Indonesia untuk meraih tumbuh lebih cepat dan besar tahun 2023 ini. Pemerintah juga harus membuka jalan dan memberikan berbagai insentif agar industri digital ini bisa tumbuh.
Infrastruktur serta jaringan internet harus bisa ditingkatkan dengan cepat. Tidak hanya terfokus di Jawa, tapi juga tersebar di daerah lain di Indonesia.
Semua pihak harus mengantisipasi dan segera melakukan penyesuaian jika ingin bertahan serta bertumbuh, karena ekonomi digital akan berkembang lebih luas lagi pada semua sektor ekonomi yang akan terdigitalisasi di negara yang kita cintai ini.(*)
| Hapus Roblox dari Gawai Anak: Seruan Kewaspadaan di Tengah Ancaman Dunia Virtual |
|
|---|
| Mendobrak Tembok Isolasi: Daeng Manye, Perjuangan Tanpa Henti untuk Setiap Jengkal Tanah Takalar |
|
|---|
| Desentralisasi Kehilangan Nafas: Ketika Uang Daerah Mengendap |
|
|---|
| Membedah Proses Kreatif Menulis KH Masrur Makmur |
|
|---|
| Transformasi Unhas, Melawan Kebencian dan Irasional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.