Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Moderasi Beragama, Kampus, dan Kearifan Lokal

Mereka tidak hanya mengenal agama mereka sendiri, tetapi juga menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan yang berbeda.

Editor: Hasriyani Latif
DOK PRIBADI
Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar Prof Dr H Wahyuddin Naro. 

Nilai moderasi beragama sangat erat kaitannya dengan budaya dan tradisi lokal Bugis Makassar. Sejak zaman dahulu, masyarakat Bugis Makassar telah hidup dalam lingkungan yang multikultural, dengan keberagaman agama, suku, dan budaya yang ada di wilayah tersebut.

Masyarakat Bugis Makassar dikenal sebagai masyarakat yang sangat toleran terhadap perbedaan agama dan budaya. Dalam budaya Bugis Makassar, toleransi agama dan keberagaman telah diakui sebagai bagian penting dari kehidupan masyarakat.

Nilai-nilai ini terlihat dalam tradisi dan ritual adat Bugis Makassar yang sarat dengan nuansa spiritual dan religius, namun tetap mengakomodasi keberagaman agama yang ada di masyarakat.

Salah satu contoh nilai moderasi beragama yang diakui oleh masyarakat Bugis Makassar adalah adanya saling menghormati dan saling toleransi antara agama-agama yang berbeda.

Masyarakat Bugis Makassar sangat menghargai agama-agama yang ada di wilayah mereka, dan menganggap bahwa setiap agama memiliki kebenaran dan keunikan masing-masing.

Hal ini tercermin dalam berbagai tradisi dan ritual adat Bugis Makassar, seperti upacara pernikahan, upacara kematian, dan lain sebagainya.

Selain itu, masyarakat Bugis Makassar juga mengenal prinsip "siri'na puppa'na riolo' ", yang berarti "beri sesuai dengan kemampuan".

Prinsip ini mengajarkan masyarakat untuk tidak memaksakan pandangan dan keyakinan agama pada orang lain, melainkan menghormati perbedaan dan memberikan dukungan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Dalam hal-hal yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan, masyarakat Bugis Makassar juga sangat menghargai kebebasan beragama dan keyakinan pribadi.

Mereka percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih agama atau kepercayaan yang diinginkan, dan tidak ada paksaan untuk mengikuti agama atau kepercayaan tertentu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan lokal Bugis Makassar dengan nilai moderasi beragama sangat erat.

Masyarakat Bugis Makassar telah mewarisi nilai-nilai yang mengakui pentingnya toleransi agama, keberagaman, dan menghormati kebebasan beragama dan keyakinan pribadi. Nilai-nilai ini menjadi pondasi dalam membangun masyarakat yang saling menghargai dan toleran terhadap perbedaan agama dan budaya.

Moderasi beragama adalah konsep yang menekankan pada nilai-nilai toleransi dan saling menghargai antara pemeluk agama yang berbeda.

Hal ini sangat penting dalam mewujudkan perdamaian dan harmoni di antara masyarakat yang beragam agama dan kepercayaan.

Sementara itu, kearifan lokal Bugis Makassar merupakan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Nilai-nilai ini meliputi kejujuran, kepercayaan, kerja keras, gotong royong, dan rasa hormat kepada yang lebih tua dan yang lebih berpengalaman.

Dalam konteks moderasi beragama, nilai-nilai kearifan lokal Bugis Makassar dapat menjadi landasan penting untuk mempromosikan toleransi dan saling menghargai antara pemeluk agama yang berbeda.

Misalnya, nilai gotong royong dapat diterapkan untuk mendorong kerjasama dan kebersamaan antara umat beragama dalam membangun lingkungan yang harmonis.

Selain itu, nilai kejujuran dan kepercayaan juga dapat memperkuat kepercayaan dan saling menghargai antara umat beragama.

Namun, untuk memastikan bahwa nilai-nilai kearifan lokal Bugis Makassar dapat terus hidup dan berkembang dalam masyarakat yang semakin modern, perlu dilakukan upaya-upaya untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai ini.

Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda dan juga melalui kegiatan-kegiatan yang mempromosikan dan memperkuat nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, namun terdapat juga kelompok masyarakat yang memeluk agama lain, seperti Kristen, Hindu, dan Buddha.

Sebagai suatu komunitas yang inklusif, masyarakat Lokal Bugis Makassar telah lama mengembangkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Beberapa nilai moderasi beragama yang terdapat dalam masyarakat Lokal Bugis Makassar antara lain: Toleransi:

Masyarakat Lokal Bugis Makassar terkenal sangat toleran terhadap perbedaan agama dan keyakinan. Mereka mampu hidup bersama dalam keharmonisan, menghargai perbedaan, dan menerima keberagaman.

Keterbukaan: Masyarakat Lokal Bugis Makassar selalu terbuka untuk belajar tentang agama dan budaya yang berbeda.

Mereka tidak hanya mengenal agama mereka sendiri, tetapi juga menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan yang berbeda.

Kerjasama: Masyarakat Lokal Bugis Makassar mengutamakan kerjasama dan solidaritas dalam menjalankan kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial. Mereka menghargai perbedaan dan membangun kemitraan antaragama untuk mewujudkan tujuan bersama yang lebih besar.

Keadilan: Masyarakat Bugis Makassar menempatkan nilai keadilan dalam praktik keagamaan mereka. Mereka tidak hanya memperlakukan sesama pemeluk agama dengan baik, tetapi juga memberikan perlindungan dan keadilan bagi masyarakat yang berbeda agama.

Menghargai tradisi: Masyarakat Lokal Bugis Makassar memiliki tradisi yang kaya dan unik dalam praktik keagamaan mereka.

Mereka menghargai tradisi dan upacara keagamaan yang berbeda, dan selalu berupaya untuk menjaga keberlangsungan tradisi tersebut dalam harmoni dengan agama dan keyakinan mereka.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Lokal Bugis Makassar telah menerapkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan telah membuktikan bahwa toleransi, keterbukaan, kerjasama, keadilan, dan menghargai tradisi merupakan prinsip-prinsip penting dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved