Cerita Syahrul Bertahun-tahun Jadi Guru Honorer, Jatuh di Jembatan hingga Diupah Hanya Rp 350 Ribu
Pria lulusan Universitas Muslim Maros ini menceritakan pengalaman pertamanya mengajar di SD An-Nas Salasa, Cenrana pada tahun 2015.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
Pernah suatu saat saat ia masih mengajar di UPTD SMPN 33 Satap Bonto Panno, ia jatuh ke sungai.
Baca juga: Kisah Jumadil Terpaksa Putus Sekolah karena Tak Mampu Beli HP untuk Belajar Online
Baca juga: Pimpin Upacara Hardiknas di Barru, Suardi Saleh Tekankan Koordinasi untuk Tingkatkan Pendidikan
Hal ini terjadi karena jembatan bambu yang ia lewati saat menuju sekolah tidak mampu menahan bobot tubuhnya.
"Jembatannya hanya terdiri dari dua batang bambu yang disusun sebagai jembatan. Selain itu, saya harus berjalan kaki sejauh 3 km," tuturnya.
Pria yang lahir pada tahun 1991 ini pernah mencoba peruntungannya dengan mengikuti tes CPNS sebanyak tiga kali.
"Saya juga mengikuti tes PPPK satu kali, namun hasilnya nihil," tambahnya.
Oleh karena itu, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), ia berharap agar tenaga honorer dapat lebih diperhatikan.
"Terutama bagi honorer yang sudah terdaftar di Dapodik dan terdaftar sebagai P3, diharapkan dapat diangkat langsung menjadi CPNS maupun ASN P3K tanpa harus mengikuti tes lagi," tuturnya.(*)
| Kuorum Tak Tercapai, Rapat APBD Maros 2026 Diundur |
|
|---|
| Backheel Alex Tanque Bawa PSM Makassar Unggul 1-0 Atas PSBS Biak |
|
|---|
| Legislator PAN DPRD Sulsel Hamzah Hamid Tolak Pengaspalan Depan Rumahnya |
|
|---|
| Maros Lepas Ekspor Ikan dan Rumput Laut Rp54 Miliar, Bidik Tembus Rp75 Miliar |
|
|---|
| Rachita Group Resmikan Rachita Park 2 di Maros, Tawarkan Hunian Subsidi dengan DP Rp730 Ribu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Guru-Honorer-asal-Cenrana-Syahrul.jpg)