Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Guru Nasional 2025

Bupati Maros Beri Penghargaan Hari Guru ke Polisi, Jaksa hingga LSM, Guru Pelosok Tak Diundang

Terlihat Chaidir Syam mengenakan setelan jas hitam, peci hitam, dan baju batik di dalam, tersenyum lebar sedang bersalaman

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
HGN 2025 - Bupati Maros, Chaidir Syam memberikan penghargaan ke sejumlah pihak di momen hari Guru di lapangan Pallantikang, Senin (24/11/2025). Polisi, jaksa hingga LSM dapat penghargaan. Sementara guru pelosok tak diundang. 

Ringkasan Berita:
  • Penghargaan kategori "Peduli Pendidikan" didominasi oleh Aparat Penegak Hukum (APH) dan LSM, bukan guru di pelosok.
  • Bupati Maros, Chaidir Syam, yang menyerahkan piagam penghargaan di hadapan ribuan guru berseragam batik PGRI.
  • Penghargaan diberikan ke APH karena adanya MoU pengawasan sistem dana BOS, untuk menjalin komunikasi yang baik.

 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Maros, Chaidir Syam memberikan penghargaan ke sejumlah pihak di momen hari Guru di lapangan Pallantikang, Senin (24/11/2025).

Terlihat Chaidir Syam mengenakan setelan jas hitam, peci hitam, dan baju batik di dalam, tersenyum lebar sedang bersalaman dan menyerahkan piagam penghargaan kepada penerima.

Di belakangnya, terlihat beberapa pejabat lain yang mengenakan seragam kejaksaan dan kepolisian, menunggu giliran.

Dalam upacara di daerah penyangga, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejumlah guru dari berbagai sekolah, hadir.

Maros berada di utara Makassar. 

Jarak antara pusat Kota Maros dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar relatif sangat dekat.

Secara umum, jarak tempuh dari pusat Kota Maros (Kecamatan Turikale) ke bandara, sekitar 8 hingga 10 kilometer.

Waktu tempuh normal dengan kendaraan biasanya memakan waktu sekitar 15 hingga 20 menit, tergantung kondisi lalu lintas.

Guru-guru di Lapangan Pallatinkang itu mengenakan pakaian batik Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dengan posisi baris-berbaris sesuai dengan sekolahnya.

Daftar penerima penghargaan kategori Peduli Pendidikan itu, mulai dari Kapolres dan jajarannya, Kasat Reskrim, Kanit Tipikor. 

Selain itu ada pula Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Febriyan dan jajarannya, Kepala Seksi (Kasi) Intelijen, Andi Unru, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Sulfikar dan Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), Mona Lasisca Sugiyanto.

Selain itu ada pihak dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

LSM adalah organisasi non-pemerintah didirikan oleh individu atau kelompok masyarakat sipil secara sukarela, bergerak di bidang-bidang tertentu untuk tujuan pemberdayaan, perubahan sosial, dan pembangunan.

Sementara, tidak satupun nama guru yang mengajar di pelosok, seperti guru sekolah kolong di Dusun Bara atau relawan yang selama ini berjuang memajukan pendidikan di daerah terpencil khsusunya di Tompobulu. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved