Opini
Literasi Ulama: Teladan AGH Mahmud Abbas
Ustad Nur Maulana merupakan murid AGH Mahmud Abbas kala beliau menjadi Pimpinan Pesantren Darud Da’wah wal-Irsyad Galesong Baru (DDI Galbar).
Oleh: Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan
Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel
TRIBUN-TIMUR,COM - Bersimpuh berdoa di hadapan sang guru, ustas Nur Maulana penuh khusyu mendoakan Anregurutta Haji (AGH) Mahmud Abbas (1936-2023) yang wafat Selasa 25 April 2023, disemayamkan di kediamannya, Jl Arif Rahman Hakim Makassar.
Ustad Nur Maulana merupakan murid AGH Mahmud Abbas kala beliau menjadi Pimpinan Pesantren Darud Da’wah wal-Irsyad Galesong Baru (DDI Galbar) Kecamatan Ujung Tanah Makassar.
Ustas Nur Maulana alumni DDI Galbar tamat tingkat Tsanawiyah tahun 1991 dan melanjutkan tingkat Aliyah di Pesantren An-Nahdlah binaan AGH Muh Harisah AS tamat 1994.
Tampak kesedihan, duka mendalam tampak pada wajahnya, sesekali tersenyum pada keluarga dan pelayat lainnya lalu Ustad Maulana pamit lebih awal menuju bandara.
Dalam testimoni Anregurutta Prof Dr KH Syamsul Bahri Galigo Lc MA selaku Ketua Umum Pengurus Besar DDI menyebutkan, kepimpinan AGH Mahmud Abbas pada DDI Galbar yang didirikan AGH Abdurrahman Matammeng.
Beliau istiqamah mengajar dan menjadi imam, tidak larut dalam popularitas sehingga di kalangan DDI masih ada yang tidak mengenal kecuali namanya, sosoknya sangat tawadhu, sedikit bicara.
Dalam muktamar DDI beliau lebih banyak mengikuti putusan dan tidak pernah terlibat konflik selain hanya fokus mengembangkan DDI di Makassar.
Lebih lanjut, AGH Syamsul Bahri menyebut AGH Mahmud Abbas sosok DDI tulen, jenjang pendidikannya sepenuhnya di DDI mulai ibtidaiyah dan Tsanawiyah.
Tahun 1963 keluar dari hutan lanjut Aliyah kemudian kuliah di IAIN sembari mengajar di DDI hingga meraih sarjana dan mengabdi sepenuhnya di DDI Galbar hingga aakhir hayatnya. Beliau pejuang DDI yang tidak menampakkan diri tapi kontribusinya besar.
AGH Mahmud Abbas sejak awal Masjid al-Markaz al-Islami berdiri, mendapat amanah sebagai imam rawatib pertama hingga jelang wafat.
Dapat dibayangkan, dari kediamannya di Lorong sempit dengan mengendarai motor kesayangannya mengantarnya ke masjid kebanggaan masyarakat Sulsel itu setiap waktu shalat.
Dalam wawancara penulis dengan AGH Mahmud Abbas pada 30/12/2014, berkisah mendampingi AGH Abdurrahman Ambo Dalle di hutan, mendapat tugas memikul sejumlah kitab yang diajarkan Gurutta Ambo Dalle.
Pengajian itu berpindah-pindah, turut memberi pengajian yakni; AGH Muin Yusuf (Sidrap), AGH Junaid Sulaiman (Bone), AGH Abdurrahman Matammeng dan AGH Marzuki Hasan.
AGH Mahmud Abbas dilahirkan di Pinrang pada tanggal 5 Juli 1936 dan dimakamkan di Pinrang, Selasa 25 April 2023.
Keteladanan beliau pada ketawadhuannya, semisal kala bersilaturahim ke AGH Sanusi Baco yang seusia dan sesama ulama DDI, beliau selalu menundukkan badan dan wajahnya sebagai penghormatan dan ketawadhuannya yang terjaga hingga wafat dalam usia 87 tahun.(*)
Gaduh Rekening Dormant: Ketika PPATK Bertindak Sebelum Berpikir |
![]() |
---|
HUT ke-80 RI: Merdeka dari Penjajah, Tapi Terjajah Pajak |
![]() |
---|
Catatan Singkat HUT ke-80 RI: Makna Kemerdekaan Dibalik Seragam Sekolah Gratis |
![]() |
---|
Vladimir Putin Undur 30 Menit untuk Menguji Donald Trump |
![]() |
---|
Normalisasi, Mahasiswi Aborsi karena Hamil Luar Nikah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.