Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Belajar Pada Obama Versus Romney Dalam Pemilu Amerika Serikat

Hiruk pikuk pencalonan presiden dan wakil presidenRepublik Indonesia periode 2024 – 2029 sudah dimulai..

dok pribadi/syarkawi rauf
Muhammad Syarkawi Rauf 

Namun demikian, solusi yang ditawarkan Romney juga mengandung banyak kelemahan sehingga tidak luput dari kritik.

Strategi kebijakannya mengundang pertanyaan serius, seperti rencananya yang akan melakukan tax cut(pemotongan pajak) untuk kelas menengah atas, meningkatkan anggaran militer, menghentikan Obamacare dan meliberalisasi sektor keuangan.

Pertanyaan kritis terhadap Romney saat kampanye adalah bagaimana membiayai militer jika sumber penerimaan negara dari pajak terhadap kelompok kaya diturunkan? Tantangan terbesar AS saat itu adalah normalisasi anggaran hingga rasio defisit fiskal menjadi 3 persen terhadap GDP dan rasio utang lebih kecil 30 persen dari kondisi tahun 2012 sekitar 120 persen GDP.

Pada saat yang sama, pemerintah AS tidak mungkin menerbitkan surat utang baru untuk membiayai anggarannya.

Selain karena harganya murah dan berbunga tinggi, juga karena pemerintah AS dituntut untuk menormalisasi anggarannya sehingga rasio utang ASturun secara bertahap menjadi 30 persen terhadap GDP.

Selain itu, pemerintah AS tidak disarankan menempuh opsi kebijakan membiayai pengeluarannya dengan mencetak uang baru (money financed deficit) karena akan menyebabkan inflasi tinggi.

Langkah ini berpotensi memperburuk kondisi masyarakat menengah bawah yang sudah menderita karena krisis.

Permasalahan-permasalahan ini juga tidak bisa dijawab secara meyakinkan oleh Romney dalam beberapa sesi debat calon presiden AS.

Akhirnya, pelajaran paling berharga dari pemilu AS tahun 2012 adalah paska Obama dinyatakan sebagai pemenang, seluruh rakyat AS bersatu kembali, berjuang untuk menghadapi krisis ekonomi parah.

Ungkapan terkenalnya, yaitu: “the next chapter begins today”sehingga tidak ada waktu untuk merayakan kemenangan, sejumlah pekerjaan berat dan besar untuk menyelamatkan perekonomian AS yang lagi sekarat telah menunggu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Kajili-jili!

 

Kajili-jili!

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved