Opini
Menyeimbangkan Visi dan Eksekusi: Kunci Transformasi Periode Kedua Unhas
Di tengah gelombang disrupsi dan tuntutan peradaban yang bergejolak, Universitas Hasanuddin (Unhas), sebagai mercusuar ilmu di jantung Benua Maritim
Achmad Firdaus H SIP MIR
Mahasiwa Doktor Hubungan Internasional dari University People’s Friendship of Russia
DI tengah gelombang disrupsi dan tuntutan peradaban yang bergejolak, Universitas Hasanuddin (Unhas), sebagai mercusuar ilmu di jantung Benua Maritim Indonesia, tengah mengencangkan layar transformative.
Perjalanan agung ini bukanlah sekadar perubahan administratif biasa, melainkan sebuah simfoni perubahan struktural yang dipimpin oleh Nahkoda Ulung, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, MSc, sosok yang telah terpanggil kembali oleh sejarah untuk melanjutkan misi kemaritiman yang penuh makna.
Kepemimpinan Prof JJ, sapaannya, selama empat tahun pertamanya didasarkan pada legasi pribadi yang tak terbantahkan, ditandai dengan kedalaman ilmu yang diakui secara global.
Beliau adalah Profesor Ekologi Laut yang memiliki reputasi internasional dalam riset terumbu karang dan perubahan iklim—seorang ilmuwan sejati yang memahami bahasa ombak, memahami kearifan pesisir, dan membawa nama Unhas dalam forum-forum ilmiah paling bergengsi.
Reputasi ini menjadi modal sosial utama Unhas untuk membuka pintu kolaborasi top-tier internasional tanpa perlu banyak basa-basi, menempatkan Unhas dalam peta riset frontier dunia.
Dengan fondasi kualitas yang sudah tertanam membawa visi World Class University (WCU) yang Terukur: Fokus bergeser dari sekadar wacana menjadi langkah terukur menuju jajaran 500 universitas terbaik dunia.
Baca juga: Universitas Hasanuddin, Menuju Puncak Benua Maritim Indonesia 2026-2030
Hal ini diwujudkan melalui peningkatan signifikan dalam kualitas publikasi internasional dan dorongan kuat terhadap international visibility sivitas akademika.
Perbaikan ranking yang terarah ini adalah buah dari penataan manajemen riset dan pemetaan talenta.
Akselerasi dan Transparansi
Unhas saat ini telah membangun ekosistem digital yang seamless.
Layanan akademik, administrasi, dan keuangan menjadi lebih efisien, transparan, dan responsif.
Transformasi ini berhasil membebaskan energi dosen dan tenaga kependidikan dari belitan birokrasi paper-based, mengalihkan fokus mereka sepenuhnya pada Tridharma dan pelayanan terbaik kepada mahasiswa.
Hal ini menjadi inisiatif riset berdampak (impactful research).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.