Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembunuhan

Kata Psikolog soal Pelajar SMA Bunuh Bocah 11 Tahun di Makassar

Polrestabes Makassar mendatangkan psikologi untuk memeriksa kondisi kejiwaan kedua pelaku yang kini berstatus tersangka pembunuhan berencana.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
Polrestabes Makassar
Kolase foto pemeriksaan kejiwaan tersangka pembunuh Dewa (kanan) dan Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS. Polrestabes Makassar mendatangkan psikologi untuk memeriksa kondisi kejiwaan kedua pelaku yang kini berstatus tersangka pembunuhan berencana. 

"Terus juga, kita akan tahu bagaimana kondisi emosinya, bagaimana dia bisa memahami kebutuhannya misalnya," tuturnya.

AD dan MF ditetapkan tersangka pembunuhan berencana terhadap Dewa.

Baca juga: Warga Pajalesang Palopo Diciduk Polisi Setelah Aniaya Warga hingga Pipi Lebam

Baca juga: Ungkap 43,6 Kg Sabu, Kapolda Sulsel Janjikan Penghargaan ke Timsus Narkoba Polrestabes Makassar

Dewa ditemukan tewas terbungkus plastik dengan kondisi kaki terikat di bawah jembatan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Maros, Selasa (10/1/2023).

Ia dibunuh setelah diculik oleh pelaku AD (17) yang masih duduk di bangku kelas tiga SMA.

Aksi pembunuhan itu dilakukan AD bersama adik kelasnya, FS (14) di rumah AD di Jl Batua Raya 14.

Motif pembunuhan karena AD tergiur uang tawaran penjualan organ tubuh yang diakses melalui situs Organ Sell di mesin pencari asal Rusia, Yandex.

Tidak tanggung-tanggung, satu organ dihargai 80 ribu US atau setara Rp 1,2 milliar.

AD dan FS pun disangkakan pasal pembunuhan berencana oleh Polrestabes Makassar.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved