Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembunuhan

Rumah Hancur Diamuk Massa, Orangtua Tersangka Pembunuh Bocah 11 Tahun Terpaksa Ngontrak

Rumah mereka sudah dihancurkan oleh keluarga korban dan warga usai kejadian pembunuhan tersebut.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Massa kerabat korban pembunuhan anak dibawah umur melakukan pengerusakan rumah pelaku di Jalan Batua Raya, Makassar, Selasa (10/1/2023). Kini orangtua pelaku terpaksa ngontrak. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - AM, orang tua MF (18) tersangka penculikan dan pembunuhan berencana terhadap bocah 11 tahun, kini bingung harus tinggal dimana.

Pasalnya, rumah mereka sudah dihancurkan oleh keluarga korban dan warga usai kejadian pembunuhan tersebut.

Rumah tersangka, MF yang berlokasi di Jl Ujung Bori, Kecamatan Manggala, Makassar, hancur diamuk massa.

AM pun tak ingin meminta tumpangan ke keluarganya dan terpaksa mengontrak.

"(Rumah) sudah dirusak dan hancur. Tidak tahu kemana-mana ini. Mau ke keluarga juga takut untuk dikasih tumpangan, jadi cari rumah kos-kosan saja untuk dikontrak," kata ayah MF, AM, saat dihampiri wartawan di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (14/1/2023).

Di mata AM, putranya MF seorang pekerja keras yang bekerja serabutan.

Kadang menjadi tukang parkir ataupun pemulung demi membantu ekonomi keluarga.

"Biasanya dia parkir, kalau tidak bantu-bantu memulung. Biasanya parkir di sekitar Toddopuli, tapi sudah berhenti jadi dia pergi saja memulung," ujarnya.

AM mengaku bahwa dirinya jarang memperhatikan siapa-siapa saja rekan MF yang sering datang ke rumahnya, termasuk AD.

AD yang merupakan otak pembunuhan berencana tersebut, kata AM, sempat datang ke rumahnya seminggu sebelum peristiwa pembunuhan itu.

"Saya kurang tahu masalah begitunya. Pernah dia datang, kurang tahu lebih minggu lalu," ungkapnya.

AM mengaku tak mengetahui peristiwa keji tersebut, dirinya baru mengetahui kalau MF jadi tersangka pembunuhan.

Baca juga: Kabid Perlindungan Anak DP3A Makassar: Pelaku dan Korban Pembunuhan Anak Salah Pola Asuh

Baca juga: Adrian Sempat Main Latto-latto di Rumah Dewa

Ia mengaku baru tahu setelah mendapatkan panggilan dari penyidik kepolisian.

"Saya tidak tahu pertama apa yang dibuat, di kantor baru ditahu begini," bebernya.

Aksi pembunuhan itu dilakukan AD bersama adik kelasnya, MF (14) di rumah AD di Jl Batua Raya 14.

Motif pembunuhan karena AD tergiur uang tawaran penjualan organ tubuh yang diakses melalui situs Organ Sell di mesin pencari asal Rusia, Yandex.

Tidak tanggung-tanggung, satu organ dihargai 80 ribu US atau setara Rp 1,2 miliar.

AD dan MF pun disangkakan pasal pembunuhan berencana oleh Polrestabes Makassar.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved