Pembunuhan
Kata Psikolog soal Pelajar SMA Bunuh Bocah 11 Tahun di Makassar
Polrestabes Makassar mendatangkan psikologi untuk memeriksa kondisi kejiwaan kedua pelaku yang kini berstatus tersangka pembunuhan berencana.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polrestabes Makassar terus mendalami kasus pembunuhan yang dilakukan remaja 17 tahun, AD dan MF terhadap bocah 11 tahun MFS alias Dewa.
Terakhir, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar mendatangkan psikologi untuk memeriksa kondisi kejiwaan kedua pelaku yang kini berstatus tersangka pembunuhan berencana.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan hasil pemeriksaan psikologi itu diprediksi keluar awal pekan depan.
"Kemungkinan hari Senin keluar hasil pemeriksaan psikologinya," kata Kombes Pol Budhi Haryanto kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (14/1/2023) siang.
Terpisah, Psikolog Unhas Istiana Tadjuddin mengatakan faktor kebutuhan dan pola asuh orangtua serta lingkungan sosial masyarakat sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis anak.
Ia menggambarkan, kebutuhan anak di era teknologi saat ini bertambah dan sangat berbeda dengan kondisi anak di masa lampau.
"Pertama itu bisa faktor kebutuhan, sebab anak remaja saat ini juga terbilang banyak kebutuhannya, seperti gadget, data, bahkan hal negatif seperti chip dan lain-lain," ujar Istiana.
Begitu juga dengan pola asuh orangtua dan pergaulan di lingkungan sosialnya.
Anak, kata Istiana, biasa terdorong melakukan hal-hal yang dianggap benar jika kerap melihat apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Misalnya, jika sang anak kerap dipertontonkan aksi kekerasan maka ia akan menganggap benar jika berbuat hal yang sama.
"Jadi pola asuh orang tuanya seperti apa, ini anak kan tidak semerta-merta tumbuh dengan sendirinya. Dia ada lingkungan sosial juga," ujar Istiana.
Baca juga: Tanggapi Kasus Pembunuhan Anak di Bawah Umur, DP3A Sebut Perlu Proteksi Terhadap Tontonan Anak
Baca juga: Adrian Sempat Main Latto-latto di Rumah Dewa
"Jadi perlu dipertanyakan juga di lingkungan society (sosialnya) kenapa bisa ada muncul 'monster' di lingkungan masyarakat kita," bebernya.
"Jangan-jangan masyarakat kita juga agresif saat ingin memenuhi kebutuhannya, sehingga anak mencontoh saat ingin memenuhi kebutuhannya," terangnya.
Tes psikologi yang sementara berjalan terhadap pelaku akan menguak fakta sebenarnya yang melatarbelakangi AD dan MF nekat melakukan aksi pembunuhan di usianya yang juga masih tergolong anak di bawah umur.
"Secara umum itu dilihat kognitifnya, bagaimana dia mengambil keputusan, bagaimana dia mengelola informasi," ungkap Istiana.
"Terus juga, kita akan tahu bagaimana kondisi emosinya, bagaimana dia bisa memahami kebutuhannya misalnya," tuturnya.
AD dan MF ditetapkan tersangka pembunuhan berencana terhadap Dewa.
Baca juga: Warga Pajalesang Palopo Diciduk Polisi Setelah Aniaya Warga hingga Pipi Lebam
Baca juga: Ungkap 43,6 Kg Sabu, Kapolda Sulsel Janjikan Penghargaan ke Timsus Narkoba Polrestabes Makassar
Dewa ditemukan tewas terbungkus plastik dengan kondisi kaki terikat di bawah jembatan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Maros, Selasa (10/1/2023).
Ia dibunuh setelah diculik oleh pelaku AD (17) yang masih duduk di bangku kelas tiga SMA.
Aksi pembunuhan itu dilakukan AD bersama adik kelasnya, FS (14) di rumah AD di Jl Batua Raya 14.
Motif pembunuhan karena AD tergiur uang tawaran penjualan organ tubuh yang diakses melalui situs Organ Sell di mesin pencari asal Rusia, Yandex.
Tidak tanggung-tanggung, satu organ dihargai 80 ribu US atau setara Rp 1,2 milliar.
AD dan FS pun disangkakan pasal pembunuhan berencana oleh Polrestabes Makassar.(*)
| Kronologi Kadri Office Boy Bunuh Karyawati Showroom Mobil |
|
|---|
| Rekam Jejak Hakim Erintuah Damanik Pernah Hukum Mati Zuraida Kini Bebaskan Anak Legislator DPR RI |
|
|---|
| 8 Tahun Buron, Pembunuh Ali Imran di Jl Andalas Makassar Diciduk |
|
|---|
| Rumah Hancur Diamuk Massa, Orangtua Tersangka Pembunuh Bocah 11 Tahun Terpaksa Ngontrak |
|
|---|
| Motif Pembunuhan di Jl Syekh Yusuf Lorong 5 Gowa Terungkap, Pelaku Sakit Hati Korban Curi Uang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.