Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ojol Day

Ojol Day dari Pemkot Makassar Menuai Kritikan, Mulai dari MTI Hingga Organda Makassar

Mulai besok, seluruh ASN Pemkot Makassar diwajibkan naik ojol ke kantor. Program ini dituding diskriminatif karena hanya menguntungkan driver Ojol

Penulis: Siti Aminah | Editor: Muh. Irham
DOK PRIBADI
Ilustrasi ojek online. Mulai besok, setiap ASN Pemkot Makassar diwajibkan naik Ojol ke kantor. Program ini dinamai Ojol Day 

Dirinya pun tidak mau ambil pusing dengan tudingan MTI yang menyebutnya tidak serius mendorong moda transportasi massal sebagaimana amanat UU 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Meski sebelumnya sudah ada memorandum of understanding (MoU) dengan Kemenhub soal pengembangan BRT di wilayah Trans Mamminasata.

Danny lantas menuding MTI tidak mempertimbangkan kebutuhan rakyat. Sementara Pemkot Makassar perlu mempertimbangkan dampak yang dirasakan para driver ojek online akibat kenaikan harga BBM.

"Kita mau bagaimana orang yang terkena dampak, sekaligus kita ringankan. Dengan memperbanyak orderan mereka dan sekaligus kita mengurangi BBM," ucap Danny

Danny mengklaim program ojol day yang dicanangkannya banyak mendapat dukungan. Meski di satu sisi dikatakan tetap ada yang berprasangka buruk.

Diprotes Organda

Menanggapi program Ojol Day dari Pemkot Makassar ini, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Makassar menuding Pemkot Makassar diskriminatif terhadap moda transportasi di Makassar.

Ketua Organda Makassar, Zainal Abidin mengatakan, teman-temannya merasa cemburu lantaran Pemkot Makassar hanya memperhatikan pengemudi ojol. Sementara sopir petepete yang terus berkurang penumpangnya, tak pernah diperhatikan.

"Ya sudah pasti ada kecemburuan sosial. Nah ini diskriminasi kalau begini. Ini angkutan umum ini bukan hari ini kita hadir loh di Makassar. Puluhan tahun melayani warga Kota Makassar. Masa kita didiskriminasi seperti ini," ujar Zainal Abidin.

Zainal meminta Danny Pomanto bersikap adil dengan memperhatikan semua moda transportasi di  Makassar.

Di media sosial, program ini mendapat beragam tanggapan dari para netizen. Ada yang mendukung, namun tidak sedikit yang pesimis dengan program ini.

 Berikut komentar dari sejumlah netizen


@ballambinlove

Terobosan bagus tapi tidak bisa bertahan lama, nopol ojol terdaftar pada Pemda dibebaskan biaya perpanjangan STNK dll mungkin lebih baik


@zreyndra
·
Daripada gitu mending marakkan sepeda aja, ramah lingkungan, khusus jumat / sabtu aja misal. Tapi jangan setelah udah marak Bike to Work, nanti muncul wacana pajak sepeda lagi. (*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved