Headline Tribun Timur
Kombes Budhi: Kalau Masih Ada Warga Merasa Belum Aman, Saya Sangat Ingin Sekali Bertemu!
Peluncuran Batalyon mendapat restu Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto
Di dalam kejadian kemarin tidak ada peristiwa pidana, barang bukti itu hasil serahan orang yang mau sadar, yang mau berubah jadi baik, dia bergabung dan dia serahkan.
Cuman kejadian kemarin itu, tidak adanya koordinasi patroli Polda kepada wilayah. Sehingga terjadilah salah paham.
Yang fatalnnya lagi, seorang kanit reserse intel, ketika ada laporan harus berani menjelaskan sesuai fakta. Makanya tadi waktu rilis kita bawa.
Jadi sebenarnya kejadian ini triggernya Kanit Reskrim. Coba dia mau menjelaskan, ini bukan peristiwa pidana, faktanya tidak seperti ini.
Siapa saja menjadi inisiator berdirinya Batalyon 120?
Waktu itu saya bicara dengan pak wali kota, kira kira langkah apa bisa diambil untuk mengatasi perang kelompok. Jadi antara pak wali dan ketua DPRD waktu itu. Dandim datangnya agak telat.
Supaya anak-anak pelaku kriminal ini bisa dikendalikan. Supaya semata-mata menciptakan Kota Makassar aman.
Dan terbukti, berkurang-berkurang dan hampir tidak ada. Adapun ada itu dari Gowa, Maros, dan Takalar.
Adapun program dari Batalyon 120 itu sedang merangkul anak-anak dari luar kota. Supaya tidak ada masuk menyerang ke Makassar.
Bagaimana perbandingan situasi kriminal pascaterbentuknya Batalyon 120?
B120 kebentuk, bukan berarti angka kriminal jadi biru, tidak. Itu adalah satu instrumen, cara kita untuk menekan angka kriminal. Bukan dengan B120 itu langsung hilang, tidak. Itu adalah salah satu instrumen yang harus kita pegang atas terciptanya situasi kondusif.
Kalau ada masyarakat yang resah, kita tampung. Artinya itu jadi bahan evaluasi kita Forkopimda untuk menjadi lebih baik. Tentunya kalau resah juga harus jelas, faktanya apa.
Kita terbuka, pak wali terbuka, pak ketua DPRD terbuka, saya juga terbuka, pak Dandim juga terbuka. Kalau bilang merasa resah, bagaimana bentuknya, di mana titiknya.
Nanti kita lakukan evaluasi, kalau memang tidak benar ya kita hajar, tidak ada masalah. Ketakutan itukan harus jelas sebabnya, masa langsung tiba-tiba takut kan tidak fair. Maksud saya, masyarakat boleh mengoreksi kita, sangat terbuka kita untuk dikritik. Tapi satu tujuan kita agar menciptakan Makassar ini bisa aman.
Jadi setelah kita tanya, pelaku yang kita dapatkan, kenapa kamu berbuat seperti itu? jawaban mereka iseng. Karena tidak punya perkejaan, karena mereka tidak sekolah, persoalan itu kita akomodir. Kemudian saya serahkan ke pak wali sebagai pemilik kota. Saya hanya membantu keamanan saja.
Apakah kehadiran Batalyon 120 ini membuat masyarakat aman?