Mukjam Ramadan
SIYAHA; Nama Lain Puasa dan 8 Ciri Pengembara SupraSpiritual
SELALU mengartikan shaum sebagai narasi menahan lapar, dahaga, amarah, dan birahi belaka.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
Maria diriwayatkan jadi obyek cemburu para ummul mukminin lain, sebab selain berparas berbeda dari istri-istri lain, nabi juga punya putra dari istri yang hanya dirumahi sekitar 3,7 tahun.
Ibrahim bin Muhammad (630-632) hanya berusia 2,5 tahun, dan meninggal sebelum wafatnya Rasulullah SAW.
Sementara di rumah utamannya dimana Sitti Aisyah binti Abubakar Asshiddiq dan Sitti Hafsah binti Umar Khattab, bermukim senantiasa merasa iri.
Di sinilah, Allah menyapa Muhammad dengan panggilan kesanyangan;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَ ۖ تَبۡتَغِى مَرۡضَاتَ أَزۡوَٰجِكَ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Yaa Nabi para manusia, kenapa kamu mengharamkan apa yang dihalalkan bagimu. Apakah kamu ingin menyenangkan hati para istrimu? Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Penyayang." (Attahrim:1).
Sebelum Allah SWT menggunakan frasa Siyahu (pengembaraan jiwa) untuk para istri yang taat, patuh, dan rajin beribadah di ayat 5 Attahrim, Allah setidaknya menggunakan 5 sifat/nama (asmaul husna) utamanya yang Maha; Alim (tahu), Habir (teliti), hakim (adil dan bijaksana), gafur( pengampun), dan rahim (penyayang), untuk meyakinkan Rasul-NYA bahwa, pengembaraan jiwa dan raga Muhammad, sudah benar, etik, berhikmah dan sudah diketahui Allah SWT dengan detail, sebelum, saat itu, dan (dampak) sesudahnya.
Pengembaraan spiritual itu hanya bisa dinikmati hanya dari mereka yang berpuasa (menahan) dengan iman, ilmu, ketaatan, untuk mendapatkan hidayah, ketaqwaan, kesyukuran, dan irsyad.
Wallahu a'lam bi shawab.(*)
Mariso, 26 Ramadan 1442 H/ 7 Mei 2021