OPINI
Quo Vadis ASN Corporate University
Akibatnya strategi yang terdengar indah dan tuntas pada ranah konseptual, seakan menjadi fatamorgana dalam implementasinya.
Tantangannya adalah menciptakan atmosfir pembelajaran yang inspiratif/kondusif bagi para pegawai dengan berbagai cara formal/informal.
Dengan iklim ini, organisasi dirasakan sebagai arena petualangan pembelajaran (learning adventures) yang menggairahkan pada pelaksanaan tugas pegawai.
Manajemen pengetahuan yang berbasis digital harus diupayakan. Caranya adalah mengoleksi dan menambang data dan informasi terkait tugas organisasi.
Selanjutnya mengkreasi, mengaplikasikan, memvalidasi dan menyimpan pengetahuan berbasis pengalaman personal dan praktek terbaik terutama yang sifatnya tacit knowledge sehingga menjadi pengetahuan kolektif organisasional yang dapat ditransfer dan diwariskan secara berkelanjutan.
Akhirnya, penting untuk memastikan penerapan ASN corpu memenuhi aspek elan vital kebekerjaannya sebagaimana digambarkan di atas.
Ketidaktuntasan dan pendekatan setengah hati dalam penerapan aspek ini secara subtansial, struktural dan kultural akan sulit menghindarkan citra bahwa penugasan ASN Corpu dalam meningkatkan profesionalisme personil dan kinerja kelembagaan pemerintah – sebagaimana dikatakan Mark Allen, pakar corpu – hanyalah marketing gimmick.
Sekedar mengikuti trend, tidak lebih dari itu. (*)
Artikel ini telah terbit di Rubrik Opini, koran Tribun Timur edisi cetak Senin 6 Juli 2020
