OPINI
Quo Vadis ASN Corporate University
Akibatnya strategi yang terdengar indah dan tuntas pada ranah konseptual, seakan menjadi fatamorgana dalam implementasinya.
Akibatnya strategi yang terdengar indah dan tuntas pada ranah konseptual, seakan menjadi fatamorgana dalam implementasinya.
Efektivitas Penerapannya
Pertama, sangat fundamental mengintegrasikan manajemen kinerja, pengembangan karier dan proses pembelajaran ASN copru secara operasional dalam pelaksanaan tugas seorang ASN.
Secara teoretis konseptual hal ini sudah tidak terbantahkan, tapi manifestasinya terkadang sangat lemah. Selain terbatasnya regulasi yang mendasari, juga pengaturannya yang tidak integratif (omnibus).
• Segini Dana Disiapkan Manchester United dan PSG untuk Datangkan Lionel Messi dari Barcelona
Pun diatur, maka tidak memiliki insentif daya paksa karena absennya mekanisme penghargaan/sanksi.
Contohnya, menjadikan pelatihan baik klasikal (tatap muka di kelas) maupun non klasikal (e-learning, coaching, mentoring dan seterusnya) sebagai sasaran kinerja wajib pegawai yang kemudian dikaitkan dengan pengurangan besaran tunjangan kinerja jika tidak terpenuhi, akan mendorong pegawai untuk mengikuti kegiatan pelatihan.
Di lain pihak, pelatihan ini juga harus disyaratkan bagi pengembangan karir pegawai yang juga sudah dipolakan secara jelas.
Pertama, kepemilikan/komitmen struktural dan kultural harus diletakkan secara fundamental pada tingkat personal/kelembagaan.
Pembangunan SDM biasanya ditumpuhkan sepenuhnya kepada lembaga diklat yang kemudian berjuang sendiri untuk memastikan pemenuhan target kualitas SDM.
Rendahnya kepemilikan/komitmen unit kerja pemerintah sektoral lainnya terhadap pendekatan corpu bisa dipastikan akan melumpuhkan aktivitas pembelajaran yang justru mengandalkan focus/lokusnya dominan pada unit sektoral tersebut.
Kedua, komitmen dan aksi keberpihakan yang nyata dan selaras dari para pucuk kepemimpinan (elites) dalam aktivasi ASN corpu menjadi esensial. Terutama pada birokrasi paternalistik mekanistik.
Kepemimpinan pembelajaran (learning leaderships) menjadi sangat penting dibangun, diinternalisasi dan dihabituasi oleh para elite, sehingga mereka tidak hanya sebagai role model dan sumber belajar utama, tapi juga menjadi agen pembaharu.
Mewujudkan ini dengan cara pengarusutamaan kegiatan ASN corpu sebagai sasaran kinerja yang mandatory, misalnya melalui Academy of Learning Leadership and Management selama satu tahun bagi para top leaders.
• 2 Kali Kalah dari Jokowi, Total Kekayaan Prabowo Subianto Ternyata Tak Habis Berikut Rinciannya
Tetapi ini dipastikan akan menggeliatkan mandeknya kepemimpinan pembelajaran yang selama ini lumrah terjadi di sektor publik.
Ketiga, budaya belajar dan manajemen pengetahuan harus tercipta, sebagaimana ditunjukkan oleh British Columbia Public Services, Canada dalam membangun corpu.
