Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

Deradikalisasi Memandulkan Daya Kritis

Deradikalisasi terus diopinikan. Tak terkecuali ke dunia pendidikan terlebih dunia kampus.

Editor: syakin
zoom-inlihat foto Deradikalisasi Memandulkan Daya Kritis
tribun timur
Dosen STT Baramuli Pinrang, Alumni Pendidikan Doktor Teknik Sipil Unhas

Program deradikalisasi memiliki multi tujuan bagi penanggulangan masalah terorisme secara keseluruhan, seperti di antaranya adalah mencegah proses radikalisme dan mencegah provokasi, penyebaran kebencian, permusuhan antar umat beragama (wikipedia.com).

Deradikalisasi terus diopinikan. Tak terkecuali ke dunia pendidikan terlebih dunia kampus. Melalui jalur formal, dirancang kegiatan-kegiatan di kampus dengan agenda deradikalisasi. Output dari kegiatan tersebut dicurigai agar mahasiwa maupun dosen jauh dari Islam yang hakiki.

Umat dijauhkan dari simbol-simbol Islam, hingga framing negatif terus mereka lakukan dengan massif hingga Islamophobia menjangkiti umat. Masih jelas dalam ingatan tentang pemberhentian jabatan struktural Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Prof Suteki, SHMHum pada 28 November 2018.

Dosen yang mengajar mata kuliah Pancasila dan Filsafat Pancasila selama 25 tahun itu diduga anti Pancasila dan NKRI karena berseberangan dengan pemerintah. Ruang diskusi pun seakan ditutup untuk hal-hal yang berbau Islam politik, bahkan model berdiskusi secara melingkar pun dicurigai sebagai bibit-bibit radikalisme.

Dengan berbagai instrumen yang dibuat pemerintah, membuat daya kritis masyarakat terlebih para intelektual otomatis dimandulkan dengan alasan takut dicap ‘radikal’

Jika kita ingin pure menilai bahwa narasi deradikalisasi ini hanya untuk membendung kesadaran umat akan rusaknya sistem saat ini.
Ketakutan akan kebangkitan Islam kaffah begitu terlihat hingga melakukan cara-cara yang zalim dan keji. Oleh karenanya, kita harus cerdas membaca konspirasi global yang terus diopinikan negara Kapitalis kepada negeri-negeri jajahannya, sehingga bisa bersikap bijak dalam setiap narasi jahat yang mereka hembuskan.

Hanya dengan sistem Islam dalam intitusi negara semua ini akan berakhir, karena kekuatan sistem hanya bisa dilawan dengan sistem. Dalam QS. Ali Imran: 54, Allah Swt. berfirman: “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”.

Wallahua’lam bishshowab.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved