Ini Penyebab Wanita Asal NTT Buang Bayinya di Wajo
Adalah seorang warga asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, Nita Nisbani (28), yang belum lama ini bermukim di Dusun Tonrobola.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-WAJO.COM, BOLA - Terkuak sudah teka-teki ihwal siapa ibu bayi perempuan yang ditemukan tewas mengapung di Sungai Walennae, Dusun Tonrobola, Desa Raja Mawellang, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo, Selasa (10/9/2019) kemarin.
Adalah seorang warga asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, Nita Nisbani (28), yang belum lama ini bermukim di Dusun Tonrobola.
Diciduk Polisi, Pelaku Jambret di Parepare Pura-pura Pingsan
Dukung Wonderful Indonesia, Blibli.com Promosi Destinasi Prioritas dan UMKM
Ghea Youbi Bakal Hibur Warga di Festival Pinisi Bulukumba, Ketua Wakerba Minta MDM Turun Tangan
273 Tahun PT Pos Indonesia, Abdul Rahim Pak Pos Keliling yang Masih Bisa Tersenyum
Ini 10 Hotel di Bali Harga di Bawah Rp 100 Ribu Semalam, Ada Kolam Renangnya, Banyak Bule Lho!
Di hadapan polisi, Nita Nisbani mengaku bayi perempuan yang baru lahir lalu dibuang tersebut bukanlah hasil hubungan gelap.
Melainkan anak keempatnya dari suami sahnya yang tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Anak itu dari suaminya dan pelaku sudah punya anak 4, termasuk yang meninggal ini," kata Kapolsek Bola, Iptu Idham Andi Inong kepada Tribun Timur, Rabu (11/9/2019).
Iptu Idham menambahkan, mengutip pengakuan Nita, membeberkan alasan ibu muda tersebut tega membuang bayinya sendiri.

"Kronologisnya pelaku merantau ke sini (Bola) karena kecewa suaminya selingkuh dengan perempuan lain, padahal pelaku sudah 1 bulan telat (hamil)," katanya.
Saat ini, Nita telah diamankan di Mapolsek Bola setelah sebelumnya dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan medis pasca-melahirkan.
Diketahui, Nita bekerja di Kabupaten Wajo menjadi buruh tani saat masyarakat hendak panen.
Sebelumnya, mayat bayi perempuan yang mengapung di sungai menggegerkan masyarakat sekitar. Saat ditemukan, kondisinya sudah mulai hancur, dan diperkirakan telah meninggal sekitar dua atau tiga hari sebelumnya. (TribunWajo.com)
Hingga Hari Terakhir, 1.447 Pelanggar Ditilang di Wajo
Sebanyak 1.447 pengendara yang ditilang selama pelaksanaan Operasi Patuh di Kabupaten Wajo.
Angka tersebut pun belum termasuk pada hari terakhir Operasi Patuh 2019, Rabu (11/9/2019) hari ini.
Pada hari pertama, ada 125 pelanggar yang ditilang. Hari kedua, dan seterusnya 130, 151, 60, 140, 136, 129, 98, 131, 106, 31, 75, dan 135.
Lalu, ada 49 yang cuma mendapat teguran.
Hadiri Rakernas Dekranas, Liestiaty Fachrudin Bangga Bareng Megawati dan Mufidah Kalla
Waspadai Penipuan Berkedok Investasi, Ini Tips Cek Investasi Ilegal
Terungkap, Begini Modus Kadis Koperasi Jeneponto Cium Stafnya