Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Gabah Anjlok ke Rp6.200 per Kilo, DPKP dan Bulog Wajo Cek Harga ke Tengkulak

Demikian diuraikan Kepala Bulog Wajo, Farid Nur saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com telepon pesan Whatsapp, Kamis (6/11/2025)

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
Potret Petani di Sabbangparu Wajo saat beraktivitas di Sawah miliknya (kiri). Hasil gabah petani (kanan). Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Wajo bakal turun pantau pembelian harga gabah petani ke tengkulak. 

TRIBUNTIMUR.COM, WAJO - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Wajo bakal turun pantau pembelian harga gabah petani ke tengkulak.

Demikian diuraikan Kepala Bulog Wajo, Farid Nur saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com telepon pesan Whatsapp, Kamis (6/11/2025).

"Kami sudah kordinasi dengan Dinas Pertanian, dalam waktu dekat akan turun memantau proses pembelian gabah," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga tengah mengeluarkan imbaun kepada mitra Bulog agar tidak membeli gabah petani di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"Khusus mitra kami sudah imbau. Tetap beli gabah sesuai HPP, Rp6.500 per kilo. Kalau di luar mitra itu kami tidak bisa intervensi," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, Andi Pameneri menjelaskan alasan bulog belum menyerap gabah petani secara penuh.

"Bulog tidak bisa beli kalau kondisi gabah basah dan bulir hijau karena harga HPP ada kadar air nya," urai Pameneri.

"Kami juga sudah kordinasi, secepatnya kami turun bersama memantau," tambahnya.

Sebelumnya, Sejumlah Penyangga Tatanan Negara Indonesia (Petani) di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) keluhkan harga gabah turun drastis.

Bahkan, gabah kering dijual Petani ke Tengkulak sebesar Rp6.200 per kilo.

Hal itu berbeda dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang diputuskan Presiden Prabowo Subianto.

"Turun sekali harganya pak, saya jual ke tengkulak dekat rumah itu hanya Rp6.200 per kilo," ujar Ambo Amang, Petani di Sabbangparu saat mengadu ke Tribun-Timur.com melalui pesan Whatsapp, Senin (3/11/2025).

Menurutnya, harga yang tidak sesuai peraturan pemerintah yang ditetapkan itu, bikin mereka rugi.

"Rugi sekali kita kalau jual ke tengkulak dengan harga segitu. Tolong Pak Prabowo dan jajaran buat kebijakan yang pro kepada rakyat," tuturnya.

"Intinya gabah petani yang dibeli tengkulak rata-rata di bawah HPP semua," sambungnya.

Olehnya, ia meminta agar Pemerintah Kabupaten Wajo turun tangan melihat persoalan yang terjadi di masyarakat.

"Semoga ada tindak lanjut dari Pemerintah mengenai persoalan ini. Karena kalau begitu terus harganya yang rugi besar pasti Petani kasian," pintanya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved