Mahasiswa FPIK UMI Perkenalkan Produk Hasil Olahan Ikan
Produk tersebut mulai dari makanan hingga hasil kreativitas yang melibatkan ikan dalam Program Pengembangan Kewirausahaan
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Islam Indonesia (UMI) Makassar menciptakan produk olahan yang berbahan ikan.
Produk tersebut mulai dari makanan hingga hasil kreativitas yang melibatkan ikan dalam Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) berbasis FPIK.
Baca: Mahasiswa KKP FH UMI Gelar Seminar, Bahas Relevansi Hukum di Era Revolusi 4.0
Baca: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UMI Terima 150 Maba
Baca: Mapala UMI dan Unsulbar Kunjungi Goa Leang Paniki, Ini Disurvey
Ketua Tim Pelaksana PPK FPIK, Asmidar S Kel M Si mengatakan, program ini merupakan tahunan yang didanai oleh Kemenristekdikti di bawah LPKMI dan bagian tridharma perguruan tinggi.
Hasilnya, ada tujuh usaha dibuat mahasiswa yang tergabung dari berbagai kelompok dan didampingi oleh dosen jurusan Ilmu Kelautan, Dr Ir Danial, Ir Mustamin M Si, hingga Ir Beddu Yang Masih Si.
"Jadi masing-masing punya prodak dan diberikan dana untuk modal usaha. Kemudian mereka buat produknya dan diperkenalkan," ungkap Asmidar, Selasa (3/9/2019).
Prodak kemudian diperkenalkan di Workshop Manajemen Usaha dan Pemasaran Berbasis Online
bekerjasama dengan Unit Pelayanan Teknis Manajemen Inovasi dan Inkubasi Bisnis UMI di Menara UMI Lantai 4.
Setelah mengikuti workshop lanjut Asmidar, para mahasiswa yang membikin produk sudah bisa langsung dipasarkan.
"Jadi proses penjualan bisa berbasis online atau seperti apa. Tergantung mereka cara pemasarannya seperti apa. Karena melalui workshop ini, mereka diberikan pemahaman tata cara pemasaran," jelasnya.
Ia menjelaskan, usaha yang dihasilkan mahasiswa diantaranya ada yang buat Aquarium Ikan Hias.
Kemudian ada pula limbah dari biota laut seperti rumput laut yang dibikin menjadi makanan.
"Ada Berger ikan, banana roll yang dipadukan dengan rumput laut, ada sofenir dari biota laut, ikan hias, dan tulang ikan bandeng dibuat dari kerupuk. Jadi semuanya berbasis ikan," paparnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Manajemen Inovasi dan Inkubasi Bisnis UMI, Dr H Asdar Djamereng SE Mm sebagai pemateri workshop mengatakan, ada beberapa yang harus dibenahi dari produk tersebut.
Salah satunya adalah makanan yang dihasilkan harus memiliki komposisi pada bagian kemasan.
Kemudian kemasan juga harus dibikin semenarik mungkin agar calon konsumen bisa tertarik untuk membeli.
"Motivasi mahasiswa kewirausahaan sudah luar biasa. Tinggal ada yang perlu dibenahi," terangnya.
Selain itu, respon dari pihak yayasan sendiri harus mendukung produk yang dihasilkan mahasiswa.
Bahkan, lanjut Asdar, ada baiknya bisa bekerjasama dengan instansi atau perusahaan.
"Sehingga produksi mahasiswa kita bisa terkenal di masyarakat selain di kampus. Dengan teknologi sekarang, bisa lebih terkenal salah satunya menggunakan media sosial," pungkasnya.
Hapal 30 Juz Al Quran, Nur Afdhaliyah Gratis Kuliah Kedokteran di UMI Makassar
Nur Afdhaliyah bebas tes masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dalam penerimaan mahasiswa baru 2019.
Perempuan kelahiran Kolaka, 1 November 2000 itu bebas tes karena hafal 30 juz Al quran.
Baca: Basri Modding Beri Pendidikan Karakter Ratusan Maba Kedokteran UMI
Baca: Dosen Muda FK UMI Ini Lolos Beasiswa PKPI Kemenristekdikti di Inggris, Intip Profil dan Prestasinya
Baca: FK UMI Berpartisipasi di Ajang AMEE Conference 2019 Vienna Austria
Kepada TribunPangkep.com, Kamis (29/8/2019), Nur Afdhaliyah mengaku bisa hafal 30 juz dalam waktu 1 tahun 7 bulan.
"Alhamdulillah 30 juz saya hafal dengan rentang waktu 1 tahun 7 bulan. Saya masuk program Takhassus Agustus 2015 hingga Maret 2017 di pesantren," kata Afdhaliyah, panggilannya.

Motivasi menjadi hafizah, kata Afdhaliyah karena akan mendapatkan kemudahan setelah menghafal Al Quran.
"Kemudahan disegala urusan seperti selalu dilancarkan ketika ada kegiatan. Salah satu contohnya cita-cita menjadi dokter dimulai dari masuk ke kedokteran UMI," ujarnya.
Selain itu, semoga dengan menghafal Al Quran dia bisa membawa kedua orangtuanya menuju surga yang telah dijanjikan Allah SWT.
"Semoga bisa bawa orangtua ke surganya Allah SWT. Karena pada intinya menghafal Al Quran harus penuh dengan keikhlasan, agar mudah mengingatnya," tambahnya.
Jenjang pendidikan Afdhaliyah ini dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah Kolaka kemudian ke jenjang SMP dan SMA di Pesantren Ponpes Darul Aman Makassar.
Gadis berumur 18 tahun ini mengaku baru serius menghafal Al Quran sejak naik kelas 1 SMA, dengan mengikuti program Takhassus.
Program ini kata Afdhaliyah mengantarnya menghafal 30 juz hingga dia mendapatkan biaya kuliah gratis.
"UMI memberikan penghargaan khusus untuk maba yang hafizah dan semua biaya kuliah gratis. Bersyukur sekali kak ada program seperti ini di UMI,"ungkapnya.
Baca: Pesan Deng Ical di Penutupan ISC FTI UMI Makassar
Baca: AKHIRNYA Terkuak Motif Pembunuhan Ayah & Anak yang Jasadnya Terbakar dalam Mobil di Sukabumi
Baca: Narasumber di Pesantren Kilat UMI, Staf Utama Kemenhan Ajak Maba Bela Negara
Mahasiswi UMI tersebut mengikuti proses dari awal hingga akhir tahap perekrutan maba.
Dia melewati tahap 1 dan 2 di UMI, hingga akhirnya mendapat beasiswa khusus mahasiswa binaan .
Afdhaliyah berkesempatan digratiskan semua biaya perkuliahannya sampai selesai.
Padahal, jika membayar mandiri dia harus membayar dana SPP Rp 300 juta dan BPP sebanyak Rp 20 juta sampai selesai.
"Nanti palingan yang dibayar seperti biaya KKN dan ujian meja saja. Bersyukur sekali dan terima kasih kepada Allah SWT serta kedua orangtua yang doanya tidak pernah putus," jelasnya.
Putri dari Marmiati dan almarhum Syarifuddin ini bercita-cita menjadi dokter sekaligus hafizah.
Baca: Pasca Hadiri Amee Confrence 2019 Dekan FK UMI Bertemu Dubes RI Di Hungaria, Bahas Ini
Baca: Zadrak Gagal Dilantik Jadi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat Wakili Mamasa
Baca: Direktur Kemahasiswaan Dikti Motivasi Maba UMI Jadi Mahasiswa Unggul
Prestasinya, pernah juara 1 Hifztil 30 juz tingkat provinsi Sulawesi Tenggara, juara 1 Musabaqah Kitab Kuning Provinsi Sulsel dan juara 2 Tafsir Bahasa Arab tingkat provinsi Sulsel.
Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan tinggal di Makassar.
Dia juga suka membaca buku motivasi dan menyukai makanan yang semuanya bernuansa keju.
Yuk kenalan di facebook Afdhaliyah dan instagram afdhaliyah01.
Basri Modding Beri Pendidikan Karakter Ratusan Maba Kedokteran UMI
Rektor UMI, Prof Basri Modding memberikan pemahaman pendidikan karakter kepada ratusan calon Mahasiswa Baru (Maba) UMI Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kamis (29/8/2019).
Basri mengatakan pendidikan karakter bagi seluruh mahasiswa wajib, agar mereka bisa berkembang di dunia kampus.
Lowongan Kerja BUMN-PT Industri Kereta Api Cari Lulusan S1 Semua Jurusan, Daftar di LINK Resmi
Sisiwinya Tak Hafal Pancasila, Seorang Kepsek di Tana Toraja Ditegur Bupati
Proyek Polsek Malili Luwu Timur Bakal Habiskan Rp 799 Juta, Sumber Anggaran?
Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Suami dan Anak Tiri, Aulia Kusuma Terancam Hukuman Mati
Anggota DPRD Luwu Timur Wajib Tinggal di Malili
"Pendidikan karakter wajib dipahami setiap mahasiswa baru, agar mereka berkembang dan memiliki kompetensi yang baik di lingkungan kampus," ujarnya.
Dia menambahkan, selain pendidikan karakter para mahasiswa juga diberikan pendidikan akhlak selama di pesantren kilat.
"Pendidikan akhlak sangat penting dan kami di UMI berharap mereka manusia berilmu dengan akhlatul karimahnya," ungkapnya.
Selain itu, kata Prof Basri Maba UMI tidak terlepas dari nilai pendidikan karakter bangsa.

"Memahami nilai pendidikan tidak terlepas dari Allas SWT, bersyukur sesama dan mencintai alam kita," jelasnya.
Total Maba UMI tahun akademik 2019/2020 yakni 5.913 terdiri dari 13 fakultas dan satu akademi Bahasa Asing.
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Lowongan Kerja BUMN-PT Industri Kereta Api Cari Lulusan S1 Semua Jurusan, Daftar di LINK Resmi
Sisiwinya Tak Hafal Pancasila, Seorang Kepsek di Tana Toraja Ditegur Bupati
Proyek Polsek Malili Luwu Timur Bakal Habiskan Rp 799 Juta, Sumber Anggaran?
Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Suami dan Anak Tiri, Aulia Kusuma Terancam Hukuman Mati
Anggota DPRD Luwu Timur Wajib Tinggal di Malili
Rinciannya, Fakultas Pendidikan Agama Islam 462, Ekonomi dan Bisnis 701, Teknik 594, Hukum 733, Sastra 703, Akademi Bahasa Asing 10, Perikanan dan Ilmu Kelautan 117, Pertanian 364, Teknologi Industri 754, Kedokteran 241, Kedokteran Gigi 57, Kesehatan Masyarakat 383, Farmasi 344 dan Ilmu Komputer 450.
Mereka akan dibagi ke dalam 10 gelombang dan khusus hari ini, agenda pesantren kilat diikuti oleh Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Dosen Muda FK UMI Ini Lolos Beasiswa PKPI Kemenristekdikti di Inggris, Intip Profil dan Prestasinya
Setelah melewati serangkaian tes dan bersaing dengan ribuan mahasiswa S3 se-Indonesia, dr Hasta Handayani Idrus pun memastikan diri meraih satu tempat untuk program Beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) Kemenristek Dikti 2019.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK-UMI) Makassar ini bakal mengikuti sandwich di Coventry University, Inggris, selama 12 pekan.
Tak Ada Jalan Lain Aulia Kesuma Lunasi Utang di 2 Bank & Kredit, Bunuh Suami Anak Tiri Demi Rp 10 M
VIDEO; Keseruan Murid SD Zion Saat Belajar Jurnalistik di Tribun Timur
Harga Emas Antam Makassar Turun jadi Rp 783 Ribu per Gram
Bursa Pemain - Arema FC Pamer Takafumi Akahoshi, Bek Baru Persija Asal Brasil, Bojan Malisic Batal?
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Belajar Aplikasi Simral di Bantaeng
Tepatnya dimulai pada 7 Oktober hingga 20 Desember mendatang.
Program PKPI Kemenristek Dikti merupakan program beasiswa tahunan yang diperuntukan kepada mahasiswa yang mengambil jenjang S3 atau Doktoral yang menimbah ilmu di Perguruan Tinggi (PT) Negeri di bawah Kemenristek.
Tahun 2019 ini sebanyak 50 orang terpilih salah satunya dr Hasta.
Perempuan kelahiran 1988 itu tercatat mewakili Universitas Hasanuddin.
Pasalnya saat ini dr Hasta tengah menempuh studi S3 jurusan Pendidikan Kedoteran di Unhas.
Untuk bisa terpilih alumni FK UMI angkatan 2006 ini menjelaskan bahwa dirinya harus melewati tiga tahapan.
Yakni tahapan seleksi berkas, wawancara hingga lokakarya.
Meski persiapan terbilang cukup lama dengan menyiapkan sejumlah berkas-berkas yang dibutuhkan hingga kesiapan wawancara namun bagi dr Hasta dirinya tak pernah menyangka bisa menjadi satu dari 50 orang yang terpilih.
"Saya merasa tidak memiliki kemampuan spesial ini memang saya daftar saja, tapi keinginan untuk selalu mencoba dan belajar selalu ada. Saya selalu berpikir bahwa untuk saat ini saya jadi orang yang belum banyak tahu makanya mau belajar terus," terangnya saat ditemui, Rabu (28/8/2019).
Meski kerap bersikap rendah hati namun rekam jejak dr Hasta terbilang cukup gemilang di usianya saat ini.
Resmi menjadi salah satu staff pengajar di FK UMI sejak 2013 lalu, dr Hasta tak henti-hentinya menghasilkan sejumlah karya hingga menghadiri undangan sebagai Speaker di berbagai forum nasional hingga internasional.
Tahun 2019 ini meski tengah disibukan dalam penyelesaian program Doktoralnya ia juga akan menghadiri Forum internasional di Turki September mendatang.
Ia diundang untuk membawakan presentase terkait bidang penelitiannya.

Tercatat ibu dua anak ini juga cukup produktif dalam bidang penelitian.
Belasan jurnal internasional sudah diterbitkan, termasuk yang terbaru rancangan disertasinya sudah menghasilkan enam jurnal internasional.
Bahkan saat ini dr Hasta telah menghasilkan satu buku mengenai penelitian kedokteran.
Buku berjudul "The Role Of Sapodilla
Fruit On Salmonella
Typhi" ini diterbitkan oleh salah satu penerbit internasional, Lambert
Academic Publishing.
"Alhamdulillah semua bisa berjalan lancar, tapi jujur saya orangnya tidak pede sama kemampuan diri sendiri. Untuk setiap pengajuan ikut program beasiswa dan lainnya itu saya cuma berserah diri saja," ucap salah satu mahasiswa program beasiswa LPDP ini.
Nama: dr Hasta Handayani Idrus
Tempat/Tanggal Lahir: Sidrap, 2 Mei 1988
Pekerjaan: Dosen FK UMI
Suami: Syarifuddin
Anak: Rifki (10), Waritzu (6)
Riwayat pendidikan
S1: Kedokteran UMI (2006)
S2: Kedokteran UMI (2014)
S3: Kedokteran Unhas (2017).(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Tak Ada Jalan Lain Aulia Kesuma Lunasi Utang di 2 Bank & Kredit, Bunuh Suami Anak Tiri Demi Rp 10 M
VIDEO; Keseruan Murid SD Zion Saat Belajar Jurnalistik di Tribun Timur
Harga Emas Antam Makassar Turun jadi Rp 783 Ribu per Gram
Bursa Pemain - Arema FC Pamer Takafumi Akahoshi, Bek Baru Persija Asal Brasil, Bojan Malisic Batal?
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Belajar Aplikasi Simral di Bantaeng