OPINI
OPINI - Meraih Ke(Ber)Untungan Melalui Kesalihan Finansial
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr dan mengharamkan hasil jual beli khamr, mengharamkan bangkai dan hasil jual beli bangkai,..
Perolehan, penyimpanan, penyaluran harta diatur sedemikian rupa termasuk bagaimana cara
meningkatkan kekayaan dan keberkahannya serta cara menyucikannya.
Secara konsep, menurut saya kesalihan finansial tidak sebatas pada cara memperoleh, menyimpan/mengelola dan mengeluarkan atau menyalurkannya tetapi bagaimana meningkatkan kekayaan secara benar sesuai syariah serta menyucikannya.
Cara meningkatkan harta yang hakiki salah satunya adalah dengan cara bersedekah.
Sedekah akan meningkatkan harta dan keberkahannya sebagaimana dalam sebuah hadist, “Tiadalah seseorang yang membuka pintu pemberian dengan sedekah atau menyambung tali silaturrahim, melainkan Allah akan menambah hartanya.” (HR. Baihaqi)
Di dalam Al Quran surah Al Baqarah (2): 261: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Baca: Pengelola Jalan Tol Beri Diskon 15%, Bantu Lancarkan Arus Mudik-Balik
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Harta yang meningkat harus selalu disucikan, penyucian harta dengan cara zakat dan sedekah.
Seorang peneliti dan penggagas konsep akuntansi syariah dari Yogyakarta, Mulawarman mengatakan bahwa tazkiyah yang menjadi tujuan akuntansi syariah harus diarahkan pada pemahaman Tawhid yaitu pemahaman kepada sang Pencipta, Allah SWT.
Dari titik sentral Tuhan, beranjak pada cinta manusia pada Tuhan-Alam-Manusia.
Berlanjut pada akuntabilitas, dan proses terakhir adalah pemahaman terhadap informasi, yaitu bentuk pencatatan untuk mencapai tujuan (Mulawarman 2007a; 2007b) yang bermuara pada maqashid asy-
syari’ah (tujuan syari’ah).
Konsep tazkiyah selajutnya akan menyelaraskan kecintaan terhadap harta dengan kedermawanan.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, maka kita dapat simpulkan bahwa untuk memperoleh keuntungan dan keberuntungan maka yang perlu dilakukan adalah mempelajari, memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai kesalihan finansial dalam setiap aktivitas perekonomian kita yaitu bagaimana memperoleh, menyimpan, memanfaatkan, menyalurkan, menyucikan harta sesuai syariat Islam.
Wallahu ‘alam bishshawab.
Catatan: tulisan ini telah terbit di Tribun Timur edisi cetak, Jumat (24/05/2019)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/azwar-anwar.jpg)