Kemenag Sulsel Panggil Pelaksana Proyek Gedung Baru MIN 2 Takalar Usai Ambruk
Pekerjaan proyek dilaksanakan oleh CV Mega Buana Persada dengan konsultan pengawas CV Lingkar Karya Consultant.
Ringkasan Berita:
- Proyek pembangunan gedung MIN 2 Takalar menelan anggaran Rp2,5 Miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
- Kemenag Sulsel memanggil pelaksana proyek, konsultan perencana, dan konsultan pengawas untuk dimintai keterangan.
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Supriyadi Alwi, menanggapi ambruknya pembangunan gedung dua lantai Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Takalar yang terletak di Desa Banggae, Kecamatan Mangngarabombang, Selasa (4/11/2025).
Proyek pembangunan ini menelan anggaran Rp2,5 Miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Supriadi mengungkapkan, pihaknya telah memanggil pelaksana proyek, konsultan perencana, dan konsultan pengawas untuk dimintai keterangan.
Ketiga pihak dalam keterangannya menyatakan bahwa seluruh aspek pembangunan telah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Termasuk dalam pengecoran, mereka menjamin melaksanakannya dengan santa ketat.
"Misalnya dijelaskan bahwa dalam pengecoran plat itu kita lakukan dulu pengecoran balok, tidak langsung plat lantainya," ucap Alwi, Jumat (7/11/2025).
Baca juga: Gedung Rp2,5 Miliar MIN 2 Takalar Ambruk, Kepala Tukang: Musibah
Karena meyakini sudah sesuai SOP, Alwi mengatakan pihaknya bersama pelaksana dan konsultan masih bingung soal penyebab ambruknya bangunan.
"Karena dari segi spesifikasi mereka juga meyakini bahwa ini bisa kita pertanggungjawabkan, seluruh spek juga kita tidak main-main sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati," ucapnya.
Tapi Alwi mengungkapkan pihaknya berkesimpulan sementara bahwa bangunan tersebut ambruk karna dugaan adanya bambu penyanggah pengecoran yang terlepas dan jatuh.
Kesimpulan ini menurut Alwi berdasarkan analisis laporan dari lapangan.
"Ini analisa sementara ya teman-teman di lapangan itu, kemungkinan adanya di perancah atau penahan yang cor itu yang biasanya dari bambu atau apa, yang retak kemudian jatuh," ungkapnya.
Menurut Alwi, dugaan ini diperkuat dari besi bangunan yang tidak patah saat bangunan ambruk. Besi hanya melengkung.
"Kalau spesifikasi di bawah standar maka kolom yang jatuh itu pasti patah besinya," ucapnya.
Tapi Alwi mengungkapkan ini baru kesimpulan sementara. Penyebab sesungguhnya belum bisa dipastikan.
| Dinas Pendidikan Takalar Hidupkan Semangat Pahlawan Lewat Lomba Bertema Lokal |
|
|---|
| PGRI Sulsel Rapat Mendadak Kawal Kasus Pemecatan 2 Guru di Luwu Utara 8 Bulan Jelang Pensiun |
|
|---|
| Ekonomi Sulsel Tetap Tumbuh di Tengah Dinamika Global |
|
|---|
| Gedung Rp2,5 Miliar MIN 2 Takalar Ambruk, Kepala Tukang: Musibah |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pemuda Sanrego Bone Tenggelam saat Latihan Renang untuk Daftar Calon Prajurit TNI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.