Siaga Banjir dan Longsor di Musim Hujan, BPBD Sulsel Sebarkan Buffer Stock
Buffer stock merupakan stok cadangan logistik seperti kebutuhan pangan, perlengkapan darurat, dan peralatan evakuasi.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah menghadapi musim hujan.
Curah hujan mulai meningkat tiap harinya di beberapa daerah.
Kabupaten Barru bahkan sudah terendam banjir akhir pekan lalu.
Menghadapi musim hujan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo sudah siap siaga.
"Kami sudah menyalurkan buffer stock ke kabupaten/kota," kata Amson Padolo saat dihubungi pada Selasa (28/10/2025).
Buffer stock merupakan stok cadangan logistik seperti kebutuhan pangan, perlengkapan darurat, dan peralatan evakuasi.
BPBD bertugas menjamin ketersediaan bantuan saat terjadi bencana.
Baca juga: Intensitas Hujan Makassar di Atas 65 Persen, PLN Pangkas Dahan di Kabel 150 kV dan 3 kV
Stok ini berfungsi sebagai jaring pengaman untuk mengatasi fluktuasi, lonjakan permintaan, atau kendala lain yang tak terduga saat penanganan keadaan darurat
"Isinya itu ada untuk pangan. Ada makanan cepat saji seperti mie, ada tenda dan alat evakuasi seperti perahu karet," jelasnya.
Buffer stock digunakan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terkena dampak bencana.
Sehingga pemerintah melindungi masyarakat, kelompok rentan, serta mendukung kegiatan penyelamatan dan evakuasi.
Alokasi buffer stock setiap daerah pun berbeda-beda. Tergantung pada demografi hingga jumlah penduduk.
BPBD kabupaten/kota pun diminta terus bersiaga memantau kondisi cuaca dan potensi bencana.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di wilayah Makassar dan sejumlah kabupaten masih didominasi hujan ringan hingga lebat dalam sepekan ke depan.
“Untuk seminggu ke depan, wilayah Makassar masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga lebat,” kata Forecaster BMKG, Agus saat dihubungi Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, hal itu terjadi karena wilayah Sulsel kini berada pada masa peralihan musim.
“Selain itu, aktifnya fenomena global Madden Julian Oscillation (MJO) juga berdampak pada peningkatan curah Hujan di wilayah Sulsel,” jelasnya.
MJO merupakan gelombang atau osilasi non seasonal yang terjadi di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur dengan periode osilasi kurang lebih 30-60 hari.
Fenomena ini sangat berdampak terhadap kondisi anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.
Selain Makassar, Agus juga mengingatkan masyarakat di wilayah Luwu Raya waspada potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir.
“Untuk tiga hari ke depan, hujan lebat diperkirakan dominan terjadi di wilayah Luwu Raya, yakni Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, dan Kota Palopo,” ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk genangan air, banjir, dan tanah longsor di wilayah yang memiliki kemiringan lereng tinggi.(*)
 
 
| Tersengat Tiang Lampu Rusak, Dirga Pelajar SMK di Luwu Tewas di Pelataran Masjid Agung Belopa |   | 
|---|
| Sisa 4 Hari, Asmo Sulsel Tawarkan Promo Motor Honda DP Mulai Rp1 Juta |   | 
|---|
| PT Vale Pastikan Air Towuti Aman, Pemulihan Lingkungan Terus Dipantau |   | 
|---|
| Profil Aipda Ridwan, Bangun Homestay Pak Bhabin dari Dana Pribadi |   | 
|---|
| PA Maros Buka Layanan Gratis Biaya Cerai untuk Warga Tak Mampu |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											 
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.