Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musda Golkar Sulsel

DPD II Golkar Enrekang Tentukan Sikap Lewat Pleno Jelang Musda Sulsel

Anggota DPR RI Taufan Pawe, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Bupati Barru sekaligus Ketua DPRD Sulsel periode 2014-2019 Andi Ina Kartika

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
MUSDA GOLKAR - Ketua DPD II Golkar Enrekang, Muh Irpan. Muh Irpan mengatakan, pihaknya telah rapat pleno terkait arah dukungan Golkar Enrekang di Musda Sulsel mendatang. 

Harus mengembalikan kejayaan Golkar di Sulsel yang berpenduduk 9,56 juta jiwa ini.

Itu perintah langsung dari ketua umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, pertama kali Golkar tumbang setelah 50 tahun menjadi partai pemenang di Sulsel.

Partai yang berdiri 20 Oktober 1964 itu takluk dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Golkar hanya meraih 14 kursi di Parlemen Sulsel, sedangkan NasDem mencapai 17 kursi.

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma mengatakan, Golkar partai besar bukan hanya di Sulsel, tapi di Indonesia.

Sehingga kepengurusannya di mana pun harus kepengurusan yang kuat.

Secara internal bisa menjaga keutuhan institusi, secara eksternal mampu menjalin komunikasi yang kuat  dengan pihak luar partai.

Jika melihat situasi saat ini, DPD I Golkar Sulsel butuh figur yang kuat internal maupun eksternal dan mampu menempatkan posisi.

Apalagi, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Bahlil Lahadalia menargetkan, Golkar Sulsel menjadi pemenang di Pemilu mendatang.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas itu mengklasifikasi kriteria yang ingin maju bertarung memperebutkan pucuk pimpinan DPD I Golkar Sulsel.

Pertama, sosok senior dan sosok mudah, kedua laki-laki dan perempuan, ketiga menempati posisi politik yang baik di eksekutif maupun legislatif.

Menurut dia, kriteria ini dimiliki oleh Golkar Sulsel. Sisa melihat kebutuhan di Sulsel, apakah ingin diberikan kepada senior atau yang muda.

Namun, bukan hanya soal senior dan muda, tapi kemampuan menempatkan diri di tengah kompleksitas dinamika di internal Golkar.

Partai orde baru ini punya senior-senior hebat, makanya siapa pun terpilih nanti harus menempatkan diri dan mengakomodasi para kader.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved