Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musda Golkar Sulsel

Masa Jabatan Taufan Pawe Berakhir November, Bahlil Bisa Tunjuk Plt Ketua

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia bisa menunjuk pelaksana tugas ketua apabila masa jabatan Taufan Pawe berakhir

|
Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
MUSDA GOLKAR - Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe berpidato di hadapan kader seusai menerima SK pengurus pada November 2020 lalu. Masa jabatan Taufan Pawe akan berakhir bulan depan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kurang dari sebulan masa jabatan Ketua DPD I Golkar Sulsel M Taufan Pawe berakhir.

Surat keputusan (SK) Pengurus DPD I Golkar Sulsel periode 2020-2025 genap lima tahun pada 19 November 2025 dua pekan depan.

Sejatinya Taufan Pawe terpilih memimpin Golkar Sulsel di musyawarah daerah pada 8 Agustus 2020 lalu.

Namun SK Pengurus baru terbit tiga bulan kemudian pada November 2025.

Saat itu SK diterbitkan Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk Freidrich Paulus.

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia bisa menunjuk pelaksana tugas ketua apabila masa jabatan Taufan Pawe berakhir.

Fungsionaris DPP Golkar Abdul Razak Said (47) mengatakan, kalaupun jadwal musda XI nanti melampaui akhir masa jabatan Taufan, maka tak menutup kemungkinan DPP akan menunjuk Plt Ketua DPD, untuk konsolidasi menjelang musda.

“Cuma Plt Ketua ini, biasanya syaratnya harus pengurus DPP, atau tunggu petunjuk Ketum,” kata Abdul Razak Said saat dihubungi Tribun Timur Kamis (30/10/2025).

Kenapa Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Sulsel molor?

“Pak Ketum (Bahlil Lahadalia) tak mau gegabah. Sulsel itu 1 dari 4 lumbung utama Golkar, selain Jabar, Sumut dan Riau,” ujar fungsionaris DPP Golkar Abdul Razak Said (47), menjawab pertanyaan Tribun, Kamis (30/10/2025).

Peryataan Razak  ini, mengutip arahan formil dan informil Ketum DPP Bahlil Lahadalia (49) dan Ketua Bappilu DPP Golkar Wilayah Sulawesi, Muhiddin M Said (75), di sejumlah kesempatan.

“Kami tahu soal Golkar Sulsel ini Pak Ketum sangat serius. Prestasi, track record calon ketua, pengurus, dan program pemenangan 2029 di Sulsel harus betul-betul kongkret,” ujar Acha, sapaan Razak Said.

Kenapa?

Dominasi Golkar (362.182 suara atau 15,2 persen) di parlemen Sulsel, hasil pemilu legislatif Februari 2024 lalu, direbut Partai Nasdem (434.325 suara atau 18,22 persen).

“Pak ketum ingin, di Botolempangan (kantor DPD Golkar Sulsel) itu lebih banyak DD pelat merah satu digit yang parkir kalau rapat DPD, seperti 20 tahun lalu.,” ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved