Wara dan Wara Timur Resmi Miliki Kampung Siaga Bencana
Meski diguyur hujan deras, simulasi Kampung Siaga Bencana di Palopo tetap berjalan lancar..
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Sukmawati Ibrahim
Ringkasan Berita:
- Dinas Sosial Palopo mengukuhkan 70 relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk Kecamatan Wara dan Wara Timur.
- Acara di Lapangan Pancasila dihadiri Dirjen Kemensos Agus Zainal Arifin yang menyerahkan bantuan Rp257 juta.
- Usai pengukuhan, relawan melakukan simulasi penanganan bencana. Palopo kini memiliki tiga KSB, dengan Wara dan Wara Timur dipilih karena rawan banjir.
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO – Dinas Sosial Kota Palopo mengukuhkan dan menggelar simulasi Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk Kecamatan Wara dan Wara Timur, Jumat (21/11/2025).
Kegiatan dipusatkan di Lapangan Pancasila dan dihadiri Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Agus Zainal Arifin.
Pada kesempatan itu, Agus menyerahkan bantuan Kemensos senilai Rp257.935.750 kepada Pemkot Palopo.
Bantuan tersebut dialokasikan untuk logistik lumbung sosial di Kecamatan Wara Timur, memfasilitasi pembentukan KSB di dua kecamatan, serta mendukung program Tagana Masuk Sekolah.
Acara diawali dengan pengukuhan 70 relawan KSB Sawerigading, ditandai pemukulan pentung Agus Zainal bersama Forkopimda Palopo.
Usai dikukuhkan, relawan langsung melakukan simulasi penanganan bencana.
Meski hujan deras mengguyur, simulasi tetap berjalan lancar.
Skenario dimulai dari aktivitas warga dan anak-anak yang sedang bermain, lalu terjadi bencana yang menimbulkan sejumlah “korban”.
Relawan KSB, petugas kesehatan, dan BPBD Palopo bergerak cepat mengevakuasi korban.
Mereka memberi pertolongan pertama, serta menyalurkan bantuan sosial di lokasi pengungsian.
Kepala Dinsos Palopo, Zulkifli, menjelaskan KSB merupakan program Kemensos untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mitigasi, pencegahan, dan penanggulangan bencana.
“Wara dan Wara Timur menjadi kecamatan kedua di Palopo yang memiliki KSB. Sebelumnya, KSB pertama dibentuk di Telluwanua dua tahun lalu,” ujarnya.
Pembentukan KSB di dua kecamatan tersebut dilakukan karena keduanya memiliki potensi banjir cukup tinggi.
Zulkifli berharap keberadaan KSB meningkatkan kepekaan warga terhadap kesiapsiagaan bencana, kepedulian lingkungan, serta empati kepada korban.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Agus Zainal, menyebut KSB di Palopo ini merupakan KSB ke-36 di Sulsel.
“Se-Indonesia, sudah ada 1.346 KSB,” katanya.
Agus mengingatkan seluruh pihak memperkuat mitigasi dan menjaga kebersihan lingkungan, khususnya daerah aliran sungai dan irigasi, guna mengurangi risiko bencana. (*)
| Piton 5 Meter Naik ke Atap, 8 Ular Dievakuasi Damkarmat Palopo Selama Musim Hujan |
|
|---|
| Rektor Prof Nilawati Uly Jadi Pembicara di KPPTI 2025, Bocorkan Strategi Pengembangan UMB Palopo |
|
|---|
| Ibu-ibu PKK Bassiang Timur Luwu Dilatih UNCP Olah Rumput Laut Bernilai Jual |
|
|---|
| Lahan Bersertifikat Diserobot di Marobo Palopo, Polisi Terjun Tenangkan Warga |
|
|---|
| Warga Mengadu ke DPRD karena Palopo Terancam Tanpa Kuota Haji di 2026 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/202511-21-SIAGA.jpg)