Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Piton 5 Meter Naik ke Atap, 8 Ular Dievakuasi Damkarmat Palopo Selama Musim Hujan

Musim hujan di Palopo, Damkarmat evakuasi delapan ular dari permukiman warga…

Tribun Timur/Andi Bunayya Nandini
EVAKUASI ULAR - Petugas Damkarmat Palopo memegang ular black boiga yang dievakuasi beberapa waktu lalu. Damkarmat mencatat delapan ular dievakuasi dari permukiman warga selama musim hujan. 

Ringkasan Berita:
  • Damkarmat Palopo mengevakuasi delapan ular dari permukiman warga selama musim hujan. Kondisi lembap membuat ular keluar dari sarang yang tergenang air. 
  • Salah satu evakuasi terbaru adalah piton sepanjang lima meter di Perumahan Banawa. 
  • Damkarmat mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan dan segera melapor jika menemukan ular agar terhindar dari risiko gigitan.
 

TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Palopo mengevakuasi delapan ekor ular dari permukiman warga selama musim hujan.

Kemunculan reptil meningkat seiring kondisi lingkungan yang lembap dan banyaknya tempat persembunyian saat curah hujan tinggi.

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Palopo, Muhammad Nur Tandiwajang, mengatakan cuaca basah memicu ular keluar dari habitat tergenang air.

“Selama musim hujan, memang banyak kemunculan ular di permukiman warga,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Mulai dari ular tidak berbisa hingga berbisa menengah. 

Ia menjelaskan sarang ular sering tergenang saat hujan.

Mereka bergerak ke area lebih kering untuk mencari tempat tinggal dan mangsa.

“Selama tiga bulan terakhir ini kami sudah mengevakuasi delapan ekor ular,” tambahnya.

Salah satu evakuasi terbaru adalah ular piton sepanjang lima meter di Perumahan Banawa.

“Informasi yang kami dapat, ular itu mengincar kucing peliharaan, tetapi kepergok pemilik rumah dan akhirnya naik ke atap,” jelasnya.

Tidak ada korban jiwa, namun beberapa ternak warga dilaporkan dimangsa ular.

Hasil evakuasi umumnya diserahkan ke BKSDA.

Sementara ular yang tidak berbahaya dilepasliarkan kembali ke habitat aman.

Tandiwajang mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan, terutama di sekitar rumah.

Tumpukan barang, rumput tinggi, dan genangan air berpotensi menjadi tempat persembunyian ular maupun mangsanya.

Ia juga meminta masyarakat segera menghubungi Damkarmat jika menemukan ular, serta tidak mencoba menangani sendiri demi menghindari risiko gigitan.

Salah seorang warga, Rizal, mengaku resah dengan meningkatnya kemunculan ular.

“Setelah kejadian piton yang naik ke atap itu, kami jadi makin waspada,” ujarnya.

Ia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di Palopo. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved