Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Refleksi Bola Bundar

Refleksi Bola Bundar: Dekuju Pane Tomas Trucha

Kemenangan ini mengunggulkan PSM 3 kali menang atas Dewa United yang sudah memetik dua kali kemenangan.

|
Editor: Sudirman
dok M Dahlan/Tribun Timur
PENULIS OPINI - Foto M Dahlan Abubakar, Penulis Opini Silaturahim Bolak-Balik Prabowo-Jokowi yang dikirim ke Tribun-Timur.com untuk melengkapi tulisan opininya. M Dahlan Abubakar adalah wartawan senior yang juga aktif menulis buku. Ia juga dosen LB di FIB Unhas. 

Oleh: M Dahlan Abubakar

Penulis Buku “Satu Abad PSM Mengukir Sejarah” 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tomas Trucha, pelatih PSM asal Ceko langsung menukangi PSM saat dijamu Dewa United di Banten International Studium (BIS), Minggu (9/11/2025).

Tidak tanggung-tanggung, besutan pertamanya mampu mengantarkan pasukan “Juku Eja” memetik poin penuh atas Dewa United dalam laga di Banten International Studium (BIS) Serang Banten, Minggu (9/11/2025.

Kemenangan ini mengunggulkan PSM 3 kali menang atas Dewa United yang sudah memetik dua kali kemenangan. Dua tim sama-sama dua kali bermain imbang. 

Ada yang berubah pada tim PSM dibandingkan laga-laga sebelumnya. Kepercayaan diri pemain tinggi dengan hadirnya Yuran Fernandes yang beberapa kali absen membela PSM gegara sanksi PSSI.

Hanya saja, satu “kehilafan” Yuran menjelang akhir babak kedua melawan Dewa United saat dia menjadi benteng terakhir PSM. Dia lengah mempermainkan bola di depan kotak terlarang lawan.

Bola kemudian direbut Massindoro yang berhasil memboyong si kulit bundar seorang diri. Beruntung Hilman Syah bermain gemilang dengan banyak melakukan penyelamatan spetakuler. 

PSM mampu mengendalikan jalannya pertandingan pada babak pertama. Gol yang lahir pada menit ke-32 merupakan satu kerja sama yang rapi dan apik antara Savio Roberto, Jacques Medina, dan Abu Kamara.

Gol ini sekaligus membungkam suporter tuan rumah yang menyaksikan jalannya pertandingan. Sekaligus membuktikan, kehadiran positif Tomas Trucha, pelatih baru PSM.

Perubahan besar yang dialami PSM ketika menghadapi Dewa United yang bertaburan bintang tim nasional (Rafael Struick, Ricky Kambuaya, Stefano Lilipaly, Brian Fatari, Septian Bagaskara), yakni ketika para pemain PSM mampu mengeliminasi kesalahan akurasi umpan bola.

Saya mencatat sekali dua umpan yang tidak akurat. Namun yang jelas, PSM mampu menjaga ritme permainan. Juga membuka daerah bagi antarpemain. 

Tomas Trucha ketika menjelaskan taktiknya menukangi PSM akan menerapkan “ball progression”  bukan “total football”.  

"Total Football" (Belanda: totaalvoetbal) sendiri pertama diperkenalkan Rinus Michels pelatih  Ajax Amsterdam pada tahun 1969 hingga 1973.

Bentuknya,  taktik permainan yang memungkinkan semua pemain bertukar posisi (permutasi posisi) secara konstan sambil menekan pemain lawan yang menguasai bola. 

Taktik ini mengharuskan tim berisi para pemain yang mempunyai “skill” menyerang dan bertahan yang sama bagusnya. Pemain pun harus memiliki fisik prima untuk bisa tampil konstan selama 90 menit. 

Tim Nasional Belanda kemudian mengadopsi gaya ini pada Piala Dunia 1974 dan terus menjadi ciri khas permainan tim Oranje dan Ajax Amsterdam sampai sekarang.  FC Barcelona saat dilatih Johan Cruijff pun mengadopsi dan memodifikasi  gaya permainan ini. 

Memanfaatkan taktik ini mengantar Ajax mengukir masa keemasannya.  Ajax  mencetak rekor kandang selalu menang dalam 46 pertandingan (46-0-0) selama dua musim (1971/72 dan 1972/73) dan meraih 5 titel juara (Juara Liga, Piala KNVB, Piala Champion, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental).

Lalu seperti apa,”ball progression” yang akan diterapkan Tomas Trucha?

Dalam berbagai catatan menyebutkan, progresi bola adalah suatu aksi dalam fase permainan menyerang menuju gawang lawan secara signifikan.  

Taktik permainan ini kemudian dikenal dengan umpan progresif Yakni, dengan cara melalui operan bola ke depan melalui sebuah umpan terukur dan mengalir.

Sedangkan memajukannya melalui lari dilakukan dengan membawa bola maju dengan kaki pemain yang bersangkutan.  

Progresi bola merupakan elemen kunci dalam taktik setiap tim karena mewakili aspek penting dalam memasukkan bola ke area berbahaya.  

Biasanya, tindakan seperti ini dimulai dari area yang lebih dalam. Idealnya berakhir baik di sepertiga akhir lapangan atau di kotak penalti lawan.  

Aspek-aspek lain dari praktik ini adalah dengan cara  menembus garis pertahanan lawan guna  mengakses ruang bebas.

Mempercepat permainan di lapangan, menggunakan bola panjang untuk memajukan permainan, atau bahkan melalui berbagai taktik bola mati.

“Ball progression” yang baik melibatkan pergerakan bola melalui berbagai lini pertahanan lawan. Seringkali dari lini belakang (backline) ke lini tengah (midfield), kemudian ke lini serang (forward line).

Cara umum dalam permainan progresi bola ini dengan umpan pendek kombinasi yang cepat dan akurat untuk melewati tekanan lawan. Lalu bergerak maju secara bertahap dan melepaskan tembakan ke jala lawan.

Juga dengan menggiring bola (dribbling), yakni pemain melewati satu atau dua pemain lawan untuk maju ke daerah berbahaya.

Saat melawan Dewa United, PSM memeragakannya melalui Victor Dethan, Savio Roberto, dan juga Daisuke Sakai. Ternyata taktik ini sangat ampuh untuk menggiring bola ke daerah pertahanan terakhir lawan.  

Hanya memang diperlukan ketenangan mengeksekusi  bola ke jala lawan. Juga sedikit trik mengecoh pemain lawan untuk memperoleh ruang tembak yang mencukupi.

Teknik lain adalah melalui umpan panjang (long passing). Ini juga diteraapkan PSM saat Yuran Fernandes memberikan umpan panjang kepada Abu Kamara pada awal babak pertama. Kita mengenal taktik ini dengan “counter attack” (serangan balik) cepat.

Variabel lain taktik progresi bola ini adalah situasi bola mati (set piece). Ini berlaku bagi tendangan sudut atau tendangan bebas.  

Atau lemparan bola dengan jangkauan daerah penalti lawan. Contoh ini diperlihatkan oleh Pratama Arhan saat membela tim nasional Garuda. Bahkan salah satu lemparan Pratama Arhan  menghasilkan gol ke jala lawan. 

Jadi dapat disimpulkan, inti dari “ball progression” yang akan diterapkan Tomas Trucha adalah kemampuan tim mengancam gawang lawan dengan mengalirkan bola ke posisi-posisi strategis yang diharapkan dapat membuahkan gol.  

 “Dekuju, Pane” (terima kasih, Tuan) Tomas Trucha.  Selamat! (*).

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved