Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Coretan Sumpah Pemuda Yamin

Rangkaian kata mewujud kalimat itu, bukanlah jampi-jampi, juga bukan mantra.

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Armin Mustamin Toputiri Founder dan Ceo Toaccae Institute. Armin salah satu penulis opini Tribun Timur. 

Keabadian memang bukan datang dari niat untuk keabadian. Keabadaian datang justru dari ketidakabadian. 

Rumusan Sumpah Pemuda dituliskan misalnya, bukanlah sumpah “serapah” pemuda, yang didasari emosi pada kaum penjajah yang menindas.

Bukan dengan kepalan tangan --- seperti belakangan divisualisasikan tentang identitas pemuda --- tapi ia datang dengan coretan tangan. 

Bukan demonstrasi, tapi diplomasi. Tidak untuk jangka pendek, tapi untuk jangka panjang, seperti dipesankan dalam bait (salah satu) sajaknya.

Adapun kami anak sekarang/ Mari berjerih berbanting tulang/ Menjaga kemegahan janganlah hilang/ Supaya lepas ke padang yang bebas/ Sebagai poyangku masa dahulu/ Karena bangsaku dalam hatiku / Turunan Indonesia darah Melayu

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved