Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Tarekat Jalan Mendekatkan Diri kepada Tuhan

Benar bahwa gajah seperti mahkota karena fokus pada pandangan bagian gadingnya.

Editor: Sudirman
DOK PRIBADI
RUBRIK OPINI - Mahmud Suyuti, Katib ‘Am Jam’iyah Khalwatiyah. Mahmud Suyuti merupakan salah satu penulis rubrik Opini Tribun Timur. 

Tajalli mendekatkan diri kepada Tuhan.

Syekh Sayyid Abd. Rahim Assegaf Puang Makka mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassariy mendifinisikan tarekat sebagai metode praktis mendekatkan diri kepada Tuhan melalui mursyid dengan menetap pada amalan al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.

Ajaran dari Nabi SAW melalui jalur tarekat menjadi amalan para sahabat, tabiin, turun temurun secara muttasil sampai kepada guru tarekat, yakni mursyid.

Jadi tarekat merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui mursyid. Demikian definisi tarekat menurut Puang Makka.

Tarekat sebagai Wasilah

Seseorang tidak bisa sampai ke Tuhan tanpa sarana yang dalam tarekat disebut dengan wasilah.

Nabi SAW menerima wahyu melalui wasilah-perantara Jibril. Banyak hadis mengajarkan tentang pentingnya berwasilah.

Sahabat Umar bin Khattab ketika berdoa minta hujan berwasilah kepada paman Nabi SAW, Abbas bin Abd al-Muththalib (HR. Bukhari).

Wasilah yang menghubungkan seorang hamba kepada Tuhan dalam tarekat disebut sanad, yakni penisbatan pengakuan adanya hubungan seorang murid dengan guru, mursyidnya.

Sanad seorang mursyid bersambung sampai kepada Nabi SAW. Sehingga amalan seorang mursyid pada hakikatnya berasal dari Nabi SAW.

Diumpamakan amalan zikir, maka tidak akan memberikan faidah secara sempurna kecuali melalui talqin zikir dari seorang guru mursyid.

Jika seseorang telah memperoleh bacaan zikir dari mursyid berarti orang itu telah masuk dalam silsilah mursyidnya sampai ke Nabi SAW.

Orang tersebut dengan mursyidnya seperti lingkaran rantai saling bergandengan hingga ke induknya, yaitu Nabi SAW.

Jadi kalau induknya ditarik maka semua lingkaran yang terangkai akan ikut tertarik kemanapun arah tarikannya karena sanad mursyid sampai kepada Nabi SAW bagai rangkaian semua lingkaran anak rantai yang saling berhubungan.

Berbeda orang berzikir yang tidak bersanad, ibarat anak rantai yang terlepas dari rangkaiannya. Seumpama induk rantai itu di tarik, maka ia tidak akan ikut tertarik.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved