Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Tarekat Jalan Mendekatkan Diri kepada Tuhan

Benar bahwa gajah seperti mahkota karena fokus pada pandangan bagian gadingnya.

Editor: Sudirman
DOK PRIBADI
RUBRIK OPINI - Mahmud Suyuti, Katib ‘Am Jam’iyah Khalwatiyah. Mahmud Suyuti merupakan salah satu penulis rubrik Opini Tribun Timur. 

Jadi syarat utama sebuah tarekat, adalah memiliki guru, mursyid atau syekh yang silsilah keilmuannya bersambung sampai ke Nabi SAW.

Tarekat Muktabarah

Sebuah hadis dapat dikatakan sahih jika sanad periwayatannya bersambung sampai ke Nabi SAW.

Demikan pula tarekat, jika sanad mursyidnya sampai ke Nabi SAW disebut sebagai tarekat muktabarah, yakni tarekat benar dan sahih, tarekat yang sah, tarekat yang diakui orisinilitasnya.

Puang Makka menegaskan dua syarat pokok tarekat muktabarah.

Pertama, wajib memiliki sanad yang jelas. Sanad yang ada pada tarekat itu berfungsi sebagai mana sanad yang terdapat dalam hadis.

Sanad tersebut memiliki peranan penting untuk menjaga otensitas ajaran dari sebuah tarekat.

Kedua, selain dilihat dari aspek sanad kemuktabarahan tarekat dilihat pula dari ajaran dan amalannya.

Bisa jadi ada tarekat yang sanadnya jelas, tetapi setelah berkembang dari zaman ke zaman, ajaran yang disampaikan justru melenceng dari apa yang disampaikan oleh syekh-syekh terdahulu.

Jadi jangan hanya berpatokan pada segi sanadnya saja, tetapi juga ajaran amalannya yang sahih, tegas Puang Makka.

Tarekat muktabarah tidak terlepas dari syarat ketat sanad dan amaliahnya bersumber dari al-Qur’an, hadis dan ulama-mursyid tarekat dengan sanad yang jelas.

Ajaran maupun amalan mursyid yang disampaikan kepada murid-muridnya diyakini bersumber Nabi SAW melalui rangkaian sanad tadi sehingga terpelihara keotentikannya. 

Diyakini bahwa mursyid sebagai pemegang silsilah sanad dari Nabi SAW menyebabkan kedudukannya disebut sebagai waliyyan mursyida (QS al-Kahfi/18: 17).

Karena itu, yang dimaksud hadis bahwa ulama pewaris nabi adalah mursyid tarekat sebagai pemegang sanad keilmuan.

Nabi SAW bersabda, saya adalah gudangnya ilmu dan Ali bin Abu Thalib adalah pintunya. Hadis lain, Abu Bakar As-Shiddiq adalah sahabatku yang paling mendalam ilmunya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Konsisten

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved