Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Ahmad Sahroni dkk, Mulutmu Harimaumu

Ucapan seorang wakil rakyat, yang seharusnya menjadi jembatan antara aspirasi dan kebijakan, justru berubah

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Mahasiswa Doktor di People Friendship of University Moscow Rusia, Achmad Firdaus Hasrullah SIP MIR 

Seruan ini tidak hanya ditujukan kepada para demonstran, tetapi juga kepada seluruh elemen bangsa, terutama para pejabat dan wakil rakyat.

Menahan diri berarti mengendalikan emosi, ucapan, dan tindakan agar tidak memperkeruh suasana.

Menjaga berarti memelihara ketenangan, persatuan, dan keutuhan bangsa.

Ini adalah pengingat bahwa di tengah perbedaan, kita harus tetap mengedepankan dialog dan persatuan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pejabat publik untuk memahami bahwa mereka adalah seorang komunikator.

Mereka adalah pemimpin yang kata-katanya didengarkan dan diperhatikan. Setiap kata yang keluar dari mulut mereka memiliki konsekuensi.

Mereka harus berbicara dengan hati-hati, penuh hormat, dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat.

Jangan biarkan mulut yang seharusnya menjadi penyambung lidah rakyat, justru menjadi peluru yang membunuh kepercayaan.

Karena di era informasi ini, satu kata salah bisa menjadi percikan api yang membakar seluruh hutan.(*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Konsisten

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved