Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kereta Cepat

Akhirnya Jokowi Ungkap Tujuan Sebenarnya Proyek Kereta Cepat, Whoosh Bukan Cari Laba

Kereta Cepat Whoosh diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Oktober 2023 di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
KERETA WHOOSH - Petugas lokal bersama petugas dari Cina usai melakukan perawatan kereta Whoosh secara berkala di Depo KCIC Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2024). Mantan Presiden Joko Widodo menanggapi soal polemik utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh yang diresmikan era pemerintahannya: bukan cari laba. 

"Tujuannya agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor ke transportasi massal (MRT, LRT, Kereta Cepat), sehingga kerugian akibat kemacetan bisa dikurangi,” jelas Jokowi

3. Whoosh Bukan untuk Cari Laba

 Jokowi menegaskan, proyek kereta cepat Whoosh tak semata-mata bertujuan mencari laba, melainkan untuk mengatasi masalah kemacetan di ibu kota.

“Prinsip dasar transportasi massal atau transportasi umum adalah layanan publik, bukan mencari laba,” tutur ayahanda dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka itu. 

4. Ada Keuntungan Sosial dari Proyek Whoosh

Meski dinilai merugi, menurut Jokowi, terdapat keuntungan sosial yang dirasakan masyarakat.

“Transportasi massal atau transportasi umum tidak diukur dari laba, tapi dari keuntungan sosial, social return on investment."

"Pengurangan emisi karbon, peningkatan produktivitas masyarakat, polusi yang berkurang, waktu tempuh yang lebih cepat, di situlah keuntungan sosial yang didapatkan dari pembangunan transportasi massal. Kalau ada subsidi, itu adalah investasi, bukan kerugian,” jelas Jokowi lagi, dilansir TribunSolo.com. 

Jokowi lantas mencontohkan, MRT Jakarta yang disubsidi Rp800 miliar per tahun dan bakal naik hingga Rp4,5 triliun ketika semua rute selesai. 

5. Soroti Dampak Transportasi Massal

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyebut, mengubah kebiasaan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum bukan perkara mudah.

Meski begitu, Jokowi menilai dampak positif transportasi massal mulai terasa.

“MRT Jakarta, misalnya, telah mengangkut sekitar 171 juta penumpang sejak diluncurkan. Sementara Kereta Cepat Whoosh telah melayani lebih dari 12 juta penumpang,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini sudah mulai ada pergeseran perilaku menuju penggunaan transportasi umum.

Selain mengurangi kemacetan, Jokowi menegaskan, pembangunan transportasi massal memiliki efek terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved