Erwin Aksa Bahas Politik hingga Persoalan Ekonomi Indonesia Bareng Mahasiswa Makassar
Dialog dengan tema Relasi Islam dan Pancasila dalam Kehidupan Politik dikemas secara santai di Lantai 2 Red Corner, Jl Yusuf Dg Ngawing
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Kedua, usaha tersendat karena izin dan kepastian hukum. Makanya, investor lebih memilih Vietnam, Malaysia dan Thailand.
“Kita harus perbaiki izin dan kepastian hukum kita,” ucapnya.
Ketiga, kata Erwin Aksa, industri manufaktur Indonesia melemah 10 tahun terakhir.
Indonesia selama satu dekade terakhir membangun manufaktur yang mengolah sumber daya alam.
Namun, tak loncat ke industri mobil buatan dalam negeri.
“Kita tak loncat ke industri mobil buatan Indonesia. Manufaktur kita melemah,” jelasnya.
Lanjutnya, Indonesia masih banyak impor barang baku. Ditambah lagi biaya logistic mahal.
“PDB (Produk Domestik Bruto) kita 23 sampai 24 persen, Vietnam hanya 14-16 persen,” pungkasnya.
Penjelasan Erwin Aksa secara runut ini membuat para peserta dialog bertepuk tangan.
Sebelum meninggalkan lokasi, Erwin Aksa menerima cinderamata dari Presiden BEM UIN Alauddin dan mengajak seluruh peserta berfoto bersama.
“Ayo kita foto sama-sama,” katanya sembari memasukkan tangan kanannya di kantong celana. (*)
| Rappocini Gelontorkan Rp240 Juta untuk Memilih 573 Ketua RT, Logistik dan Pembayaran Honor Petugas |
|
|---|
| Pjs Ketua RT di Bunga Eja Baru Curhat Ngerinya Hidup di Wilayah Konflik |
|
|---|
| Gejolak Pemilihan Ketua RT Makassar, Lurah Diduga Cawe-cawe 'Ini Orangku' |
|
|---|
| 35 Anak Dibawah Umur Minta Rekomendasi Nikah di DPPPA Makassar |
|
|---|
| PKS Tersungkur dari Kursi Pimpinan DPRD Sulsel, Anwar Faruq: Pemilu 2029 Kami Rebut Lagi! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Anggota-Komisi-VIII-DPR-RI-Erwin-Aksa-2025-5555.jpg)