Erwin Aksa Bahas Politik hingga Persoalan Ekonomi Indonesia Bareng Mahasiswa Makassar
Dialog dengan tema Relasi Islam dan Pancasila dalam Kehidupan Politik dikemas secara santai di Lantai 2 Red Corner, Jl Yusuf Dg Ngawing
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Erwin Aksa berdialog dengan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dialog dengan tema Relasi Islam dan Pancasila dalam Kehidupan Politik dikemas secara santai di Lantai 2 Red Corner, Jl Yusuf Dg Ngawing, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (23/11/2025).
Erwin Aksa hadir dengan baju berwarna merah marun berpadu dengan warna biru.
Turut hadir Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Makassar Baso Muhammad Ikram, Presiden BEM UIN Alauddin Muh Zulhamdi Suhafid.
Hadir pula Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Makassar Raya Ali Gauli Arief.
Erwin Aksa berdialog dengan mahasiswa dan masyarakat selama 61 menit. Pembahasannya, spektrum politik, hubungan relasi Islam dan politik hingga masalah pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Putra sulung Founder Bosowa Corporindo itu memaparkan materi selama 24 menit. Di depannya terdapat kopi hitam dan pisang goreng coklat-keju.
Ia menjelaskan, spektrum politik Amerika Serikat saat ini.
Di sana ada politik kiri dan politik kanan.
Politik kiri di Amerika Serikat itu ideologi yang berpusat pada kesetaraan sosial, hak-hak sipil, dan peran aktif pemerintah dalam ekonomi.
Contohnya, Wali Kota terpilih New York Zohran Mamdani dari Partai Demokrat.
Erwin Aksa mengatakan, Zohran Mamdani fokus pada kesetaraan keadilan sosial, ingin mendiskusikan persoalan ekonomi, perkuat layanan publik dan progresif dalam isu sosial.
Hal ini mampu mengalahkan politisi senior Andrew Cuomo yang di endorse oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dari politik kanan.
Politik kanan ini didominasi konservatisme yang menekankan nilai-nilai tradisional, stabilitas sosial dan peran pemerintah terbatas.
Diadopsi adalah melawan imigran gelap, narkoba, masuknya barang China, sehingga yang diangkat adalah perang tarif.
| Rappocini Gelontorkan Rp240 Juta untuk Memilih 573 Ketua RT, Logistik dan Pembayaran Honor Petugas |
|
|---|
| Pjs Ketua RT di Bunga Eja Baru Curhat Ngerinya Hidup di Wilayah Konflik |
|
|---|
| Gejolak Pemilihan Ketua RT Makassar, Lurah Diduga Cawe-cawe 'Ini Orangku' |
|
|---|
| 35 Anak Dibawah Umur Minta Rekomendasi Nikah di DPPPA Makassar |
|
|---|
| PKS Tersungkur dari Kursi Pimpinan DPRD Sulsel, Anwar Faruq: Pemilu 2029 Kami Rebut Lagi! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Anggota-Komisi-VIII-DPR-RI-Erwin-Aksa-2025-5555.jpg)