Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Erwin Aksa Bahas Politik hingga Persoalan Ekonomi Indonesia Bareng Mahasiswa Makassar

Dialog dengan tema Relasi Islam dan Pancasila dalam Kehidupan Politik dikemas secara santai di Lantai 2 Red Corner, Jl Yusuf Dg Ngawing

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI
DPR RI – Anggota Komisi VIII DPR RI Erwin Aksa berfoto bersama peserta dialog di Lantai 2 Red Corner Cafe, Jl Yusuf Dg Ngawing, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (23/11/2025). Erwin Aksa bahas spektrum politik, kunci bertambahnya kursi Golkar hingga pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Jika berkaca di Indonesia, kata Erwin Aksa, Prabowo Subianto memenangkan Pemilihan Presiden 2024 lalu karena masyarakat mau perubahan dan masyarakat ingin melanjutkan kebijakan pemerintahan sebelumnya Joko Widodo (Jokowi).

Sehingga penggabungan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sangat kuat karena masyarakat lihat Jokowi endorse Prabowo. Hasilnya, pasangan Prabowo-Gibran menang dengan perolehan suara mencapai 58 persen dari pesaingnya Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Masyarakat senang Pak Jokowi dengan pembangunan infrastruktur, tapi juga mau perubahan, gabungan  Prabowo,” kata politisi Partai Golkar ini.

Dalam kesempatan ini, Erwin Aksa membeberkan cara partainya menaikkan jumlah kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Partai Golkar mendudukkan 102 kadernya di parlemen 2024 atau raih 18 persen suara.

Jumlah kursi bertambah 17 dibandingkan Pileg 2019 silam.

Ia menuturkan, Golkar membawa moderasi dan stabilitas kepada pemilih.

Golkar sebagai partai tengah menawarkan keseimbangan, anti-polarisasi, keberlanjutan kebijakan dan menawarkan yang sesuai dengan preferensi pemilih di tengah ketidakpastian ekonomi.

“Narasi tengah dengan rasa aman ditambah rasionalitas diusung Golkar,” tutur Erwin Aksa sembari memegang kertas di depannya.

Jika ditarik politik dan Islam sama-sama ajarkan jalan tengah. Islam tak ajarkan ekstrem, tapi tidak juga sosialis ke kiri.

Ada keseimbangan dunia dan akhirat. Islam, sebut Erwin Aksa, tak larang kekayaan, kemajuan teknologi selama berdampak baik.

“Islam di jalan tengah itu Islam moderat. Ummatan wasathan,” ucapnya.

Usai itu dibuka sesi tanya jawab. Perwakilan dari KNPI Makassar mempertanyakan pertumbuhan ekonomi dan utang Indonesia.

Erwin Aksa menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di angka kurang lebih persen selama ini ditenggarai berbagai hal.

Pertama, produktivitas tenaga kerja rendah sekali. Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Komunikasi, dan Pemberdayaan Daerah Kadin IndonesiA menyebut, pekerja di Indonesia kebanyakan di sektor informal, seperti ojek online dan UMKM.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved