Guru Besar Unhas Kritik Monopoli Pengelolaan Dapur MBG di Sulsel: Terlalu Mencolok
Guru Besar Unhas, Prof Aminuddin Syam, menyoroti pengelolaan 41 dapur MBG di Sulsel. Ia menilai skema koperasi lebih tepat.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Jika dikelola serampangan, risiko tidak hanya pada kesehatan, tetapi juga ketimpangan sosial.
“Dengan modal besar, orang bisa mudah memiliki dapur. Namun kembali ke prinsipnya siapa yang seharusnya diuntungkan? Rakyat atau kelompok tertentu?” tegasnya.
Pembina Yayasan Yasika Group, Yasika Aulia Ramadhani, menyebut pihaknya telah menghadirkan 41 unit dapur SPPG di Sulsel.
Sebarannya meliputi 16 dapur di Makassar, 3 di Parepare, 2 di Gowa, serta 10 di Bone.
Selain itu, ada 3 dapur tambahan yang sedang diselesaikan di Tanete Riattang, Tellu Siattinge, Dua Boccoe, dan Kajuara.
“Sejak 6 Januari 2025, kami memulai dari Makassar sebagai pelopor makanan bergizi di Sulsel. Melalui Asta Cita MBG, kami ingin mempercepat pemenuhan gizi anak bangsa,” jelasnya. (*)
Laporan Tribun-Timur.com, Renaldi Cahyadi
| Penggeledahan Dugaan Korupsi Bibit Nanas Berlanjut, Kejati Sulsel Periksa Ruang BKAD Sulsel |
|
|---|
| Mantan Kades Aeng Batu-Batu Takalar Jabat PLT Ketua Apdesi Sulsel, Rudianto Lallo: Majukan Desa |
|
|---|
| 4 Tahun Beroperasi Tanpa Izin, TPS Ilegal di KIMA Disorot Forum Hijau |
|
|---|
| PGRI Sulsel Tabur Bunga di TMP Panaikang, Prof Hasnawi Haris: Guru Kuat, Indonesia Maju |
|
|---|
| Pasar Terong Ditata, Pemkot Makassar Bongkar Lapak Ilegal di Bahu Jalan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251120-kolase-prof-aminuddin-dan-yasika.jpg)