Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Anggu Rahman, Ketua RW Asal Enrekang Edukasi Warga Batua Lewat Gerakan Daur Sampah

Pria kelahiran Enrekang, 31 Desember 1960 ini kini menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Ketua RW 13

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
KETUA RT - Inilah sosok Anggu Rahman. Pria kelahiran Enrekang, 31 Desember 1960 ini kini menjabat sebagai Ketua RW 13 Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan, sosok Anggu Rahman menjadi figur teladan bagi masyarakat di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Pria kelahiran Enrekang, 31 Desember 1960 ini kini menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Ketua RW 13 untuk periode ketiganya.

Anggu memimpin wilayah RW 13 yang terdiri atas empat RT, dengan jumlah sekitar 500 kepala keluarga atau hampir 2.000 jiwa.

Dengan gaya kepemimpinan sederhana dan ketulusan dalam mengabdi, ia aktif menggerakkan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih, tertib, dan produktif.

“Ini sudah periode ketiga saya menjabat Ketua RW. Sebelumnya saya di RW 08, dan ketika wilayah ini dimekarkan, terbentuklah RW 13. Kini saya kembali dipercaya sebagai Pjs Ketua RW,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Salah satu langkah nyata Anggu Rahman adalah menghadirkan bank sampah di lingkungan RW 13.

Program ini menjadi pintu masuk perubahan perilaku warga dalam mengelola sampah rumah tangga.

“Sebelumnya di sini tidak ada bank sampah. Sekarang sudah ada, dan kami mulai gerakkan warga memilah sampah rumah tangga, seperti plastik dan botol air minum bekas. Dari situ, warga bisa mendapatkan penghasilan tambahan,” jelasnya.

Program bank sampah ini tidak hanya berfokus pada kebersihan lingkungan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi lokal.

Dengan pengelolaan sampah secara mandiri, warga bisa meningkatkan produktivitas dan membantu mengurangi volume sampah yang dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Anggu mengakui, kesadaran masyarakat tidak tumbuh instan.

Pada awalnya, banyak warga yang masih abai dalam memilah sampah.

Namun, berkat pendekatan berkelanjutan, lambat laun masyarakat mulai menyadari bahwa sampah rumah tangga memiliki nilai ekonomi.

“Sudah lama sebenarnya program ini, hanya saja warga baru sadar, ternyata sampah rumah tangga bisa hasilkan uang,” ujarnya.

Selain fokus pada pengelolaan lingkungan, Anggu Rahman juga aktif menggerakkan ekonomi rakyat melalui Koperasi Merah Putih di Kelurahan Batua.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved