Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Wahdania, RW yang Tak Tinggal Diam Saat Warganya Kehilangan Bansos

Wahdania (45), Pejabat Sementara Ketua RW 004 RT 004 di Jalan Nuri Lorong 312, menjadi tempat pertama warga mengadu

Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
SOSOK KETUA - Wahdania (45), Pejabat Sementara Ketua RW 004 RT 004 di Jalan Nuri Lorong 312, menjadi tempat pertama warga mengadu dan mencari jawaban. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Di tengah himpitan ekonomi dan kebutuhan hidup yang kian mendesak, sejumlah warga di Perkampungan Hollywood, Kelurahan Bonto Rannu, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, mengeluhkan bantuan sosial (bansos) yang tak kunjung mereka terima.

Padahal, mereka sudah lama memegang kartu bantuan dari pemerintah.

Wahdania (45), Pejabat Sementara Ketua RW 004 RT 004 di Jalan Nuri Lorong 312, menjadi tempat pertama warga mengadu dan mencari jawaban.

Ia mengaku hampir setiap hari harus menjelaskan kepada warganya soal alasan bansos mereka tidak cair.

Sebagian dari mereka kecewa, tak sedikit pula yang putus asa.

“Warga datang bawa kartu, tanya kenapa tidak cair. Padahal mereka merasa sangat membutuhkan. Tapi saat dicek di sistem Kemensos, ternyata bantuannya terblokir,” ujar Wahdania

Menurut penelusurannya, ada beberapa penyebab utama bansos warga tidak lagi aktif atau bahkan dicabut.

Salah satu yang paling mengejutkan adalah karena adanya keterlibatan anggota keluarga dalam aktivitas judi online (judol).

“Kalau ada anggota keluarga yang main judol, satu Kartu Keluarga langsung tidak bisa terima bantuan. Itu sudah aturan dari Kementerian Sosial,” jelasnya tegas.

Penyebab lainnya adalah ketidaksesuaian penggunaan bantuan.

Misalnya, jika dana bansos tidak dipergunakan sebagaimana mestinya atau ditemukan penyimpangan, maka sistem akan menandai penerima sebagai tidak layak.

Selain itu, saldo tabungan juga menjadi penentu.

Jika dalam pemeriksaan sistem diketahui penerima memiliki tabungan lebih dari Rp5 juta, maka bansos langsung dihentikan. 

Pemerintah menganggap penerima sudah tidak lagi masuk dalam kategori miskin.

“Meski kelihatannya hidup sederhana, tapi kalau saldo banknya lebih dari lima juta, sistem anggap mampu,” tambah Wahdania.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved