Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Permodalan dan Digitalisasi Masih Jadi Tantangan UMKM di Sulsel

Banyak UMKM di Sulsel dinilai kesulitan untuk mendapatkan akses permodalan dalam pengembangan usaha.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
TANTANGAN UMKM - Plt Kepala Bidang Pengembangan Dinas Koperasi dan UKM Sulsel Andi Erni (kiri) Vice President Public Relations Amartha Harumi Supit (tengah), dan Deputi Perwakilan BI Sulsel Aswin Gantina (kanan) berfoto bersama dalam Media Gathering Amartha di Hotel The Rinra, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Selasa (16/9/2025). Permodalan dan digitalisasi masih menjadi m tantangan UMKM di Sulsel. 

Sementara dalam peningkatan kapasitas, pemerintah mendorong pelaku UMKM mengikuti pelatihan manajemen usaha dan digitalisasi.

Di kesempatan yang sama, Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel Aswin Gantina, mengatakan jika, UMKM bertumbuh bisa mendukung pelaksanaan tugas BI. 

“Ujungnya menciptakan stabilitas ekonomi,” kata Aswin.

Untuk bisa tumbuh, BI Sulsel mendorong UMKM memanfaatkan teknologi, seperti pencatatan digital.

Menurutnya, jika UMKM memanfaatkan digitalisasi akan memberikan dampak besar, termasuk memudahkan dalam permodalan.

“Untuk mendapatkan pembiayaan, (pembiayaan) akan melihat usaha itu bagus atau tidak pencatatan keuangannya,” jelas Aswin.

Jangkau Wilayah Pedesaan 

Sebagai bentuk kepedulian terhadap UMKM, Amartha senantiasa mendorong ekonomi daerah melalui digitalisasi UMKM di perdesaan. 

Lewat layanan AmarthaFin, masyarakat di perdesaan dapat bertransaksi pembayaran digital, investasi mikro, penjualan PPOB, hingga akses permodalan dari satu aplikasi saja.

Sejak beroperasi di Sulawesi tahun 2019, Amartha terus mendorong ekonomi daerah lewat pemberdayaan UMKM lokal. 

Amartha mencatat sebanyak 700 ribu perempuan pengusaha UMKM di Sulawesi telah menerima modal produktif. 

Amartha pun telah menyalurkan lebih dari Rp1 triliun modal kerja ke wilayah Sulawesi dalam waktu satu tahun terakhir.

Vice President Public Relations Amartha, Harumi Supit mengatakan, potensi ekonomi daerah dan masyarakat perdesaan sangat besar, namun belum terealisasi secara optimal. 

Melalui AmarthaFin, pihaknya menghadirkan layanan keuangan digital yang lebih lengkap.

Layanan ini dirancang untuk kebutuhan masyarakat perdesaan guna mendorong inklusi keuangan serta memicu pertumbuhan ekonomi daerah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved