Pesan Prof Paturungi Parawansa ke Prof Arismunandar: Jaga Nama Baik Kampus IKIP

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Universitas Negeri Makassar (UNM) berduka.

Mantan Rektor IKIP Ujung Pandang periode 1982–1990, Prof. Dr. H. Paturungi Parawansa Karaeng Tobo (88 tahun) wafat di RS Grestelina, Jalan Letjen Hertasning, Kota Makassar, Selasa (16/9/2025) pukul 07.45 Wita.

Ia meninggal dunia setelah 24 hari kepergian saudaranya, mantan sekretaris daerah Provinsi Sulsel Mappaturung Parawansa, 23 Agustus 2025 lalu. 

Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, Jalan Raya Pendidikan, dekat kampus UNM, sebelum dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Takalar, Selasa sore.

Kepergian Prof Paturungi meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan kerabat, tetapi juga bagi civitas akademika UNM.

Rektor UNM periode 2008–2016, Prof. Arismunandar, menyebut almarhum sebagai tokoh yang membangun fondasi kuat perkembangan IKIP Ujung Pandang, cikal bakal UNM.

“Prof Paturungi Parawansa sosok membangun UNM. Kita kehilangan. Beliau meletakkan fondasi pengembangan di bidang akademik,” ujarnya.

Lebih dari itu, Prof Paturungi juga meninggalkan pesan mendalam yang terus dipegang para penerusnya.

Baca juga: Sosok Mahasiswa Prof Paturungi Parawansa Jadi Senator Senayan

Prof Arismunandar mengenang nasihat almarhum saat dirinya menempuh studi S-2 di IKIP Malang.

Saat itu, Paturungi adalah rektor IKIP Ujung Pandang. 

“Saat beliau berkunjung ke Malang, beliau berpesan agar menjaga nama baik IKIP Ujung Pandang dan nama baiknya sebagai rektor. Nasihat itu selalu saya kenang dan memacu saya menyelesaikan studi,” tutur Ketua Dewan Pendidikan Sulsel ini.

Bagi mahasiswa dan kolega, Prof Paturungi dikenal tegas dalam mengambil keputusan, tetapi juga sangat kebapakan.

“Mahasiswa dipanggil ananda, itu kebiasaan beliau menyapa mahasiswa,” kenang Prof Arismunandar.

Kenangan lain yang masih membekas adalah saat Prof Paturungi meresmikan proyek mahasiswa KKN di Desa Matajang, Kabupaten Bone, yang kala itu dipimpin Prof Arismunandar sebagai Ketua Kelompok KKN.

“Beliau meresmikan proyek mengalirkan air dari gunung ke kantor desa. Itu kebanggaan tersendiri bagi kami mahasiswa waktu itu,” tambahnya.

IKIP Ujung Pandang sendiri resmi bertransformasi menjadi UNM melalui SK Presiden RI Nomor 93 Tahun 1999. 

Namun, jejak kepemimpinan Prof Paturungi pada era IKIP menjadi bagian penting dari sejarah dan perjalanan universitas ini.

Pesan-pesan beliau tentang menjaga nama baik lembaga dan tanggung jawab akademik kini menjadi warisan yang terus hidup di lingkungan UNM.(*)