Kinetik Nex Diluncurkan, 15 Wirausaha Energi Bersih Ikut Program Inkubasi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Kewirausahaan Kinetik Nex resmi diluncurkan dari Hotel Novotel Makassar pada Rabu (27/8/2025) sore.

Kinetix Nex merupakan program kemitraan energi bersih antara Australia dan Indonesia. 

Program ini menyediakan dukungan inkubasi bisnis untuk startup dan UMKM di sektor energi bersih dan iklim di seluruh Indonesia.

Fokusnya pada inovasi lokal, pertumbuhan ekonomi hijau, dan solusi iklim.

Konsul Jenderal Australia Todd Dias menjelaskan telah terjalin kerjasama antara Australia dan Indonesia dalam pengembangan bisnis ekonomi hijau.

"Ini khusus buat wirausaha UMKM dan ada beberapa dari Indonesia Timur," ujar Todd Dias.

Todd menjelaskan program kemitraan ini mendapat suntikan sebesar 200 juta dolar Australia, nilainya sekitar Rp 2 Triliun selama 5 tahun.

Semula ada 50 UMKM se-Indonesia mengajukan ide terbaik.

Kemudian dijaring 15 terbaik dipilih dalam program Kinetik Nex.

"Mereka akan dapat training selama 8 minggu dan mendapat dukungan teknis serta ahli," lanjutnya.

15 wirausaha ini akan mendapat akses ke calon investor.

Sementara itu proses seleksi masih berlangsung, 5 diantaranya bisa mendapat dana pengembangan Rp 1,6 miliar.

"Perubahan iklim bukan hanya tantangan kita semua, tapi peluang yang bisa dimanfaatkan," katanya.

Diantara 15 wirausaha tersebut, satu diantaranya ada dari Makassar.

Petrojel, nama usahanya. Inovasi dibidang pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengaku getol membuka akses pengembangan ide-ide ekonomi hijau.

Termasuk Petrojel, akan digandeng sebagai inovasi untuk masyarakat kepulauan.

"Pasti, karena ini dibutuhkan masyarakat pulau yang gunakan biodiesel sebagai bahan bakar cari ikan," jelasnya.

Minyak Jelantah merupakan minyak goreng bekas usai digunakan berulang kali  menggoreng makanan.

Sehingga mengalami perubahan warna, bau, dan kualitasnya menurun.

Lebih bahayanya mengandung senyawa berbahaya bersifat karsinogenik.

Minyak jelantah ini kemudian diolah menjadi bahan bakar biodiesel yang mampu digunakan nelayan melaut.

"Kita akan buka akses maksimal dari anak muda di Makassar. Ini jadi kebanggan buat kami," katanya.

Berikut 15 Usaha Inkubasi Bisnis Kinetik Nex : 

Nama Usaha  : Biki (Bekasi) 
Inovasi : Membuat pelapis pangan dapat dimakan ramah lingkungan untuk memperpanjang masa simpan dan mengurangi limbah pangan

Nama Usaha : Energi Timur Nusa Power (NTB)
Inovasi : Mengembangkan pembangkit listrik mikrohidro di daerah terpencil.

Nama Usaha : Gawirea (bali)
Inovasi : Melatih perempuan di papua dalam pengolahan sagu tenaga surya

Nama Usaha : Ikanesia (Bekasi dan Belitung)

Inovasi : Membuat pakan ternak dari serangga, mikroalga dan limbah

Nama Usaha : Kilatsoon (bandung) 
Inovasi : Memproduksi mesin pemotong rumput listrik dikendalikan jarak jauh

Nama Usaha : Kuan Timur Teknologi (NTT)
Inovasi : Menyediakan air bersih di desa-desa Kupang dengan sistem bertenaga surya

Nama Usaha : Nusacube (jakarta) 
Inovasi: Memproduksi air bersih dan balok es dengan energi terbarukan untuk nelayan terpencil.

Nama Usaha : Pristinz Indonesia (Jakarta dan Bali)
Inovasi : Membuat kaca bangunan yang menahan panas matahari dan sekaligus menghasilkan energi bersih

Nama Usaha : Algatech Nusantara (Jakarta)
Inovasi: Memproduksi Biomassa dari Mikroalga (tanaman air mikroskopis) 

Nama Usaha : Puleh Indonesia (Aceh) 
Inovasi : Mengolah limbah nilam dan kopi jadi bubuk organik menggunakan energi surya

Nama Usaha : STB Pellet (Madiun) 
Inovasi : Memproduksi Pellet Biomassa dari limbah pertanian untuk menggantikan batubara

Nama Usaha : Sumba Solusi Alam (Sumba)
Inovasi : Menyalurkan lampu dan perangkat tenaga surya ke desa-desa di Sumba

Nama Usaha : Difabike (Yogyakarta)
Inovasi : Layanan ojek motor listrik roda tiga untuk penyandang disabilitas

Nama Usaha : CV Cahaya Inklusi Wonosobo (Jawa Tengah)
Inovasi : Membuat Ramp portable dari abu arang untuk penyandang disabilitas

Nama Usaha : Petrojel (Makassar)
Inovasi : Mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel berkualitas tinggi

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz