Patahuddin Aktifkan Siskamling, Pelajar di Luwu Dilarang Keluyuran di Atas Jam 10 Malam

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pelajar di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tak akan lagi bebas berkeliaran malam.

Kabupaten Luwu merupakan satu dari 24 kabupaten/kota yang berada di wilayah Provinsi Sulsel.

Jarak Kabupaten Luwu dengan Kota Makassar sejauh 341 Km.

Jumlah penduduk Kabupaten Luwu pada 2024 sekitar 383.198 jiwa.

Dengan rincian usia produktif (15-59 tahun) 64,97 persen, usia anak-anak (0-14 tahun) 24,43 persen dan usia lanjut (>60 tahun) 10,6 persen.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu akan merazia pelajar di jam-jam tertentu setelah pengoperasian Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).

Umumnya, Siskamling adalah kegiatan masyarakat untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal secara bersama-sama.

Biasanya Siskamling dilakukan melalui ronda malam atau jaga pos kamling secara bergiliran oleh warga.

Tujuan dari Siskamling diantaranya, mencegah tindak kejahatan (pencurian, perampokan, dll), menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong, meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana atau keadaan darurat dan membantu menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif.

Baca juga: Sambangi Makassar, Mendagri Tito Bakar Semangat RT RW Gerakkan Siskamling

Wacana pengaktifan Siskamling sebelumnya didengungkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Sebelum menjabat Mendagri, Tito Karnavian merupakan Jenderal Kepolisian.

Tito Karnavian pernah menjabat sebagai Kapolri pada 2016-2019.

Kemudian sejak 2019 di era Presiden Jokowi, Tito Karnavian ditunjuk sebagai Mendagri hingga saat ini di masa Prabowo Subianto.

Tito Karnavian menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Salah satu cara yang ia dorong adalah mengaktifkan kembali Siskamling.