Tawuran Antarwarga di Makassar
'Kami Hidup dalam Ancaman' Warga Tallo Kritik Lambannya Kinerja Aparat Tangani Bentrok Sapiria
Ati warga Tallo mengeluh atas lambannya respon aparat kepolisian menyikapi peperangan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
Kecemasan Ati tergambar dari raut wajahnya, ia menyampaikan dengan nada lantang namun sedikit bergetar.
Bagaimana tidak, pembakaran rumah oleh pelaku kericuhan sudah tiga kali terjadi. Ia tak mau ada kejadian sama terulang.
Ketegasan aparat sangat dibutuhkan. Penangkapan oknum tak boleh tebang pilih.
Saat ini masyarakat dihantui ketakutan, bahkan trauma. Mereka hidup ditengah ancaman bahaya, siapa saja bisa jadi korban jika masalah ini terus dibiarkan.
"Saya berbicara dengan fakta. Saya juga takut, karena kalau kita berbicara tidak fakta, kita ada hukumannya. Saya orang biasa, tapi saya kasian teman-teman saya, masyarakat yang ada di RW5 itu sudah trauma sekali," kata Ati.
Ati juga menjawab pertanyaan awak media saat ditanya terkait pertemuan ini.
Menurut Ati, agenda seperti ini sudah dua kali dilakukan namun belum ada dampak, justru ketegangan warga semakin menguat.
"Ini (pertemuan) sudah dua kali. Tidak ada artinya. Kalau tidak ada tindak lanjut tidak ada ketegasan. Kalau begituji buang-buang anggaran saja," tegasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/2025-11-20-Ati-Warga-RW-05-RT02-Kelurahan-Lembo.jpg)