Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rektor UNM Dicopot

Farida Patittingi Mulai Berkantor di Menara Pinisi UNM Gantikan Karta Jayadi

Prof Farida Patittingi menggantikan sementara tugas-tugas Prof Karta Jayadi yang dinonaktifkan Mendiktisaintek

Editor: Ari Maryadi
Siti Aminah/Tribun Timur
BERKANTOR DI PINISI - Plh Rektor UNM Prof Farida Patittingi kumpulkan pejabat dan pimpinan UNM di hari perdana berkantor. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Rektor Lt 6 Menara Pinisi, Kamis (6/11/2025). 

Rute terakhir yang dikunjungi, Fakultas Seni dan Desain. 

Selain misi menelusuri penyebab penyerangan, momen ini sekaligus jadi kesempatan Prof Farida mengenali karakteristik masing-masing fakultas. 

Bagi pejabat Universitas Hasanuddin Makassar ini, tak ada toleransi bagi pelaku kekerasan. 

Ia meminta aparat penegak hukum (APH) membantu menelusuri dalang penyerangan ini. 

"Kami segera melakukan langkah-lanhkah, mengidentifikasi kejadian dan siapa pelakunya," ujarnya. 

Dia melanjutkan, "Siapapun (pelakunya) harus kita temukan, kita harus mencari, kampus harus bebas dari segela tindakan kekerasan dan kriminal,".

Kampus kata Prof Farida tempatnya orang-orang terdidik. 

Karena itu, kampus harus meberikan rasa aman dan nyaman bagu seluruh sivitas. 

Prof Farida berharap, insiden ini menjadi momentum bagi UNM untuk memperkuat solidaritas. 

Pesan Menteri: Ciptakan Lingkungan Aman dan Nyaman di Kampus

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI Brian Yuliarto sudah mewanti-wanti agar pimpinan baru UNM menghadirkan lingkungan yang aman dan nyaman. 

Pesan tersebut disampaikan Brian Yuliarto saat menugaskan Prof Farida jadi Plh Rektor UNM beberapa waktu lalu. 

"Kemarin ada sedikit gangguan, tapi kita sudah ada pendekatan. Insya Allah, nanti kita akan undang pihak-pihak terkait, kita dengar pendapat mereka, keinginan dan harapan mereka," kata Prof Farida.

Prof Farida ingin agar sivitas UNM membuka diri untuk berdiskusi dengan kelompok yang sengaja menyerang kampus. 

Pendekatan tersebut dilakukan untuk mendengar keinginan kelompok tersebut agar tercipta kondusivitas di bangku perguruan tinggi. 

"Mungkin ada harapan-harapan dari mereka yang perlu kita dengar. Dengan standar kebijakan UNM yang sudah ditetapkan, kita jadikan itu acuan. Semua fakultas dan dekan sudah tahu acuannya, tinggal dijalankan," ujar Prof Farida lagi. 

Barangkali, upaya tersebut bisa menemukan solusi atas masalah yang selama ini terjadi di UNM. (*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved